News
Jumat, 14 Juni 2013 - 02:05 WIB

PILGUB JATENG - Bambang Sadono : Kemenangan Ganjar Karena Tak Kedepankan "Berjuang"

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubermur Jateng terpilih, Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Antara)

Gubermur Jateng terpilih, Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Antara)

SALATIGA—Wakil Ketua DPRD Jateng Bambang Sadono menganggap pendekatan Ganjar Pranowo yang berbeda dari kelaziman peserta lain pemilu justru mengantarnya ke kursi Jateng 1. Mestinya, aku dia, demikianlah sikap politikus yang berniat melakukan pendidikan politik bagi rakyat.

Advertisement

Diakui Bambang kini telah menjadi kelaziman bagi peserta pemilu—entah itu calon anggota legislatif maupun calon kepala daerah—mengedepankan janji “berjuang” kepada calon pemilih. Yang dimaksud dengan ”berjuang” oleh Bambang bukanlah ” berusaha sekuat tenaga” melainkan akronim dari ”beras, baju dan uang”.

Karena terbiasa didekati oleh para peserta pemilu yang mengedepankan janji ”berjuang” itulah, Bambang mengaku kesulitan melakukan pendidikan politik ideal dalam masyarakat. ”Saya juga ditanya itu ketika datang menyampaikan niat maju dalam pencalonan anggota DPD,” aku legislator yang juga mantan wartawan dalam Seminar Politik Nasional dengan tema “Peran Nyata Mahasiswa dalam Menyikapi Keadaan Perpolitikan Indonesia di Aula Kampus Kembangarum.

Seminar yang digelar Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga itu itu diikuti ratusan mahasiswa perguruan tinggi tersebut. Selain Bambang sadono, tampil juga sebagai pembicara seminar tersebut wartawan Solopos.com Rahmat Wibisono.

Advertisement

Kedua pembicara dalam seminar itu menegaskan perlunya mahasiswa aktif memanfaatkan jalur politik yang disediakan konstitusi. Bambang maupun Wibisono mendorong kalangan mahasiswa aktif di dalamnya.

”Kalaupun citra anggota Dewan sudah demikian buruk, tetap harus ada anggota Dewan. Lalu bagaimana memperbaikinya? Mahasiswa yang masih idealis haruslah mempertahankan idealismenya hingga kelak tiba waktunya menjadi anggota Dewan dan memperbaikinya,” ajak Bambang.

Bambang memang mengaku tak bersepakat jika warga negara yang miskin pengalaman hidup langsung mencalonkan diri dan duduk sebagai legislator. Seorang politikus, menurut dia, idealnya sudah cukup pengalaman sebelum duduk di lembaga legislatif sebagai wakil rakyat ataupun mencalonkan diri dalam pemilu kepala daerah.

Advertisement

”Lihat saja di Amerika Serikat, Barak Obama ataupun Clinton dan istrinya terlebih dulu adalah pengacara yang sukses sebelum menjadi senator hingga kemudian menjabat presiden. Keluarga Bush adalah pengusaha sukses, bahkan Carter sudah terlebih dulu menjadi petani yang sukses,” paparnya. (R Wibisono)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif