Soloraya
Kamis, 13 Juni 2013 - 22:30 WIB

LONGSOR MOJOSONGO SOLO : 25 Rumah Sekitar Makam Sentana Rawan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Wacana relokasi warga yang tinggal di lereng Makam Sentana Mulya, Mojosongo bergulir. Pemerintah Kota (Pemkot) mulai mendata warga masuk zona merah rawan longsor di kawasan tersebut.

Berdasarkan informasi dihimpun Solopos.com, aparat kelurahan mulai melakukan pendataan jumlah warga yang tinggal di lereng Makam Sentana Mulya. Pendataan dilakukan dengan melihat status kepemilikan tanah dan bangunan. Hal ini menindaklanjuti instruksi Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang telah meninjau lokasi longsor pada Selasa (12/6/2013).

Advertisement

“Kami disuruh mengumpulkan fotokopi sertifikat tanah ke kelurahan. Kabarnya kami mau direlokasi,” ujar warga RT004/RW001 Mojosongo sekaligus korban longsor Mulyono ketika dijumpai Solopos.com, Rabu (13/6/2013).

Mulyono mengaku pasrah jika Pemkot akan merelokasi ke tempat lain. Pihaknya hanya berharap segera ada kejelasan bantuan dari Pemkot setempat. Apakah akan diperbaiki atau direlokasi. Mulyono melanjutkan pasca diterjang longsor masih mengungsi di rumah tetangga. Belum ada tindakan nyata dari Pemkot. Namun kini, Mulyono menuturkan nekat tidur di dalam rumahnya. Padahal ancaman bencana tanah longsor masih mengancam sewaktu-waktu.

“Kami hanya ditinjau bolak balik, termasuk dari Pak Wali datang. Tapi belum ada tindakan apa-apa sampai pekewuh ngungsi di tetangga,” keluhnya.

Advertisement

Ditambahkan istri Mulyono, Ngadiyem berhembus isu tentang rencana relokasi warga yang tinggal di lereng makam ke tempat lain. Dengan demikian kawasan lereng makam akan bersih dari bangunan.

Lurah Mojosongo Agus Triyono mengaku hanya diminta untuk mendata dan melihat status kepemilikan tanah warga di lereng makam. Hasil pendataan ini kemudian diserahkan kepada dinas terkait dan Walikota ihwal kebijakan selanjutnya. Termasuk mengenai bantuan perbaikan rumah atau wacana relokasi warga.

Agus menyebutkan ada sebanyak 25 keluarga di lereng makam yang masuk zona merah rawan longsor. Pihaknya telah meminta kepada warga untuk mewaspadai ancaman longsor susulan. Pihaknya juga meminta warga menjauh dan tidak melakukan aktivitas di sekitar titik longsor. Hal ini dikhawatirkan adanya longsor susulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif