SOLO—Laga PSS Sleman melawan Persis Solo selalu berakhir dengan kerusuhan yang terjadi di kedua kubu. Tak hanya laga yang selalu berjalan keras, kedua suporter juga selalu terlibat pertikaian.
Teranyar, buntut tidak diberikannya izin Pasoepati masuk ke wilayah Yogyakarta, ratusan oknum suporter berulah di perbatasan Solo-Jogja. Tercatat, tujuh mobil rusak dan dua sepeda motor dibakar, Minggu (9/6/2013). Sebelumnya, saat bertanding di Solo, suporter Pasoepati juga merazia penonton yang datang di suporter. Akibatnya sopir bus PSS Sleman dan satu wartawan luka-luka karena dipukul suporter.
Melihat fenomena ini, banyak warga solo yang aktif di Twitter menyayangkan ulah suporter yang menjadi kebanggan warga Solo ini.
Melihat fenomena ini, banyak warga solo yang aktif di Twitter menyayangkan ulah suporter yang menjadi kebanggan warga Solo ini.
Sebut saja akun @erRidwan ketika mengomentari Twitter @soloposdotcomyang menganggap Pasoepati yang sekarang bukanlah budaya wong Solo.
“Bukan budaya org solo RT @soloposdotcom: PSS SLEMAN VS PERSIS SOLO : Ke Sleman, Pasoepati Tak Resmi bit.ly/12cGWSt”
“ Gaswat,bisa di hukum tanpa penonton ini -,-” RT @soloposdotcom: Bus Dilempari Batu, Kaca Pecah, Pemain Selamat bit.ly/12cGWSx”
Selain dua komentar di atas, berikut beberapa tanggapan warga Solo yang ada di Twitter terkait kerusuhan di Klaten yang melibatkan suporter Pasoepat ini:
@brigittalisa, “ungsine opo jal anarkis ngono kuwi?? Kurang gawean,pd pny otak g sich? RT @kabarklaten:gek yo opo!!! RT @soloposdotcom
@erick_agger1, “Aq ra trimooooo. RT @soloposdotcom: PSS SLEMAN VS PERSIS SOLO : Insiden Prambanan, 7 Mobil & 1 Bus Rusak bit.ly/18jxYX0”
@cimoeljupjup, “Ki neh ki *wkwkwk lak podo to :p RT @soloposdotcom AKSI SWEEPING : Pelaku Anggap Karaoke Langgar Hukum Agama bit.ly/19UJnea”