News
Minggu, 9 Juni 2013 - 13:48 WIB

TAUFIQ KIEMAS WAFAT : Indonesia Berduka, Bendera Dikibarkan Setengah Tiang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas dipasabng di rumah duka Jl Teuku Umar 27, Jakarta, Sabtu (8/6) malam. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Foto almarhum Ketua MPR Taufiq Kiemas dipasabng di rumah duka Jl Teuku Umar 27, Jakarta, Sabtu (8/6) malam. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA—Indonesaia berduka dengan kepergian Ketua MPR Taufoq Kiemas, bendera merah putih pun dikibarkan setengah tiang di halaman kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Selain di depan Istana Merdeka, bendera merah putih yang dikibarkan setengah tiang juga tampak di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas Indah, Bogor.

Advertisement

Pengibaran bendera setengah tiang itu merujuk pada imbauan kepala negara terhadap seluruh rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama dua hari sebagai rasa duka cita atas wafatnya Taufiq Kieamas. “Saya mengajak saudara kami rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama dua hari,” kata Presiden dalam keterangan pers tidak lama setelah mendengar kabar duka itu.

Presiden mengatakan pengibaran bendera setengah tiang itu dimaksudkan sebagai rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya suami Presiden RI ke-5 itu. Sekalipun menurut undang-undang yang berlaku pengibaran bendera setengah tiang hanya dilakukan di kantor lembaga negara atau instansi terkait.

Sementara itu, dalam suasana duka yang diselimuti cuaca cerah, upacara kenegaraan pemakaman sebagai tanda penghormatan dari negara kepada Taufiq Kiemas dimulai sekitar pukul 11.25 WIB setelah jenazah almarhum tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada pukul 11.00 WIB.

Advertisement

Upacara kenegaraan itu dimulai dengan pembacaan biografi Taufiq Kiemas yang diikuti dengan Apel Persada yang dipimpin oleh Presiden SBY selaku kepala negara. Dalam Apel Persada itu, Presiden mengatakan bahwa Taufiq Kiemas telah berbakti kepada bangsa dan negara hingga akhir hayatnya. “Darma bakti yang telah diberikan Taufiq Kiemas kepada nusa dan bangsa layak menjadi suri teladan bagi masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Acara kenegaraan itu dilanjutkan dengan memasukkan jenazah tokoh PDI Perjuangan itu ke dalam liang lahat yang diiringi dengan satu tembakan salvo dan lagu Gugur Bunga. Upacara kenegaraan untuk pemakaman Taufiq Kiemas pun ditutup dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Upacara pemakaman itu usai pukul 12.00 WIB.

Ketua MPR Taufiq Kiemas meninggal dunia pada usia 70 tahun di Singapura setelah sempat dirawat inap dan menjalani perawatan intensif akibat penyakit jantung. Kondisi kesehatan ayahanda Ketua DPP PDI Perjuangan Puan maharani itu memburuk sejak kunjungannya bersama Wapres Boediono ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan mengunjungi situs Bung Karno.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif