Soloraya
Sabtu, 8 Juni 2013 - 15:51 WIB

PENEMUAN MAYAT BAYI : Dimasukkan Tong Sampah, Diduga Dibuang Dua Hari Sebelum Ditemukan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kadus I Gajahan, Aris Setyadi, menunjukkan lokasi penemuan mayat bayi laki-laki di Jl Gajahan, Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar atau tepatnya di pojok selatan depan Perumahan Grand Permata, Sabtu (8/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

Kadus I Gajahan, Aris Setyadi, menunjukkan lokasi penemuan mayat bayi laki-laki di Jl Gajahan, Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar atau tepatnya di pojok selatan depan Perumahan Grand Permata, Sabtu (8/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Ivan Andimuhtarom)

KARANGANYAR — Penemuan mayat bayi berjenis kelamin laki-laki di tong sampah di tepi Jl Gajahan, Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar atau tepatnya di pojok selatan depan Perumahan Grand Permata, Sabtu (8/6/2013) mengejutkan warga sekitar. Hasil autopsi menunjukkan bayi telah dibuang setidaknya dua hari sebelum ditemukan.

Advertisement

Penemu mayat bayi, Crubus, 65, ketika ditemui wartawan, Sabtu, menceritakan awalnya ia yang bekerja sebagai petugas kebersihan di Perumahan Grand Permata akan membuang sampah ke tong sampah di depan perumahan. Saat ia sampai di tong sampah, ia melihat kardus mi instan yang menurutnya mencurigakan. Ia kemudian mengambil kardus itu dan segera membukanya.

Setelah dibuka, ia melihat bungkusan kain berwarna merah bekas darah mengering. Ia kemudian membuka bungkusan itu untuk memastikan isinya. Betapa terkejutnya Cubrus karena mendapati mayat bayi beserta plasenta dalam bungkusan itu.

“Saya menemukannya sekitar pukul 09.00 WIB. Posisi bayi ketika saya temukan, kepalanya ada di bawah. Jadi saya melihat bagian kakinya. Kali terakhir saya membuang sampah ke tong sampah itu pada Kamis (6/6/2013) sore. Saat itu belum ada kardus yang tadi saya temukan. Kemarin [Jumat (7/6/2013)] saya tidak ke sana. Saya lalu melaporkan hal itu kepada satpam yang berjaga di perumahan ini,” terang warga Dukuh Tanjungsari, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali tersebut.

Advertisement

Kasi Pembangunan Desa Gajahan, Teguh Sriyanto, 52, kepada wartawan, Sabtu, mengaku segera datang ke lokasi begitu mendapat informasi penemuan mayat bayi di desanya. Ia kemudian berinisiatif  mencari bidan desa untuk membantu memeriksa mayat bayi itu. Namun, ia tidak bisa menemukan bidan desa setelah mencari beberapa lama.

“Waktu saya kembali ke lokasi, mayat bayi itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo untuk diautopsi,” terangnya.

Kadus I Gajahan, Aris Setyadi, kepada Solopos.com, mengatakan kemungkinan bayi itu adalah hasil hubungan gelap.  “Mengapa mereka [orangtua bayi] tidak menitipkan bayi itu kepada orang lain saja kalau memang tidak menginginkannya? Kasihan bayi itu,” sesalnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif