SOLOPOS.COM - Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 6 berpose di depan Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Solo, Jumat (7/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)
Peserta Solo Batik Carnival (SBC) 6 berpose di depan Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Solo, Jumat (7/6/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)
SOLO — Gelaran Solo Batik Carnival 6 (SBC 6) yang mendongkrak ikon kebudayaan dan pariwisata di Solo bakal digelar pada 29 Juni mendatang. Nantinya, setiap pengunjung yang ingin menikmati penampilan peserta SBC 6 secara eksklusif bakal dikenakan tiket seharga Rp100.000 per orang.
Hal itu diutarakan Ketua Panitia SBC 6, Ikhwan N Hidayat, saat jumpa pers di Loji Gandrung, Jumat (7/6/2013) siang. Ikhwan mengungkapkan SBC 6 yang bertajuk Earth to Earth, Memayu Hayuning Bawono itu bakal diikuti 100 peserta inti. Semua peserta bakal mengenakan kostum karnaval dengan warna mencolok yang membawa unsur air, api, bumi dan udara seperti tema SBC 6 kali ini. Mereka bakal kirab sepanjang empat kilometer mulai dari Solo Center Point menyusuri Jl Slamet Riyadi, berpusat di Jl Jenderal Sudirman dan berakhir di Balaikota Solo.
Lebih lanjut, Ikhawan mengungkapkan pengunjung dibagi menjadi dua kategori, yakni pengunjung umum yang bisa menyaksikan secara bebas penampilan peserta SBC 6 di sepanjang Jl Slamet Riyadi dan pengunjung yang bisa menyaksikan penampilan secara khusus di Jl Jenderal Sudirman (Jensud) dengan membayar tiket. Pihaknya menyediakan 2.000 tiket yang dapat dipesan secara online di website SBC 6 dan secara manual di sekretariat SBC 6 di Solo Center Point (SCP).
Ketentuan tiket tersebut, lanjutnya, telah disetujui Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jumat itu juga. Menurutnya, peserta yang membeli tiket mendapat fasilitas melihat penampilan peserta SBC 6 di Jensud selama satu sampai satu setengah jam. Pihaknya bakal menyiapkan tribun khusus untuk pengunjung bertiket. “Masyarakat umum masih bisa menikmati penampilan peserta SBC 6 di Jl Slamet Riyadi. Untuk yang beli tiket bisa sepuasnya menikmati perform di Jensud,” terangnya.
Sementara Rudy, panggilan akrab Walikota Solo, mengatakan tema SBC 6 Earth to Earth, Memayu Hayuning Bawono bermakna bumi, air, api dan udara untuk memayu hayuning bawono atau bagian dari kehidupan manusia.
Perihal persiapan SBC 6, Rudy optimistis telah mencapai 90%, sedangkan 10% bakal difokuskan untuk gladi bersih pada 23 Juni mendatang di Jensud. Lebih lanjut, Rudy mengatakan Pemkot Solo bakal membranding Koridor Jensud sebagai pusat kegiatan budaya di Solo.
