Soloraya
Jumat, 7 Juni 2013 - 12:13 WIB

Rapi Sragen Butuh Mobil Operasional

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN--Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Sragen membutuhkan satu unit mobil operasional agar menunjang kerja tim rescue mereka.

Sejak kali pertama berdiri di Kabupaten Sragen, setiap kali menangani korban bencana, mereka selalu menggunakan mobil pribadi.

Advertisement

Ketua Rapi Sragen, Sunardi, menjelaskan selain mengabarkan sejumlah berita bencana, Rapi juga memiliki tim rescue yang selalu di garda terdepan dalam menangani bencana. Namun, selama ini setiap kali turun ke lapangan, mereka selalu menggunakan kendaraan pribadi, yaitu mobil salah satu anggota Rapi.

“Kalau bensin ya enggak masalah, kami swadaya. Tapi untuk kendaraan operasional itu kami inginnya ada kendaraan umum milik Rapi,” terangnya saat ditemui di markasnya, baru-baru ini.

Sunardi  menambahkan tidak adanya kendaraan operasional itu kadang juga menjadi salah satu kendala. Pasalnya, tim Rapi tak bisa bekerja dengan sigap saat akan turun ke lapangan jika tak ada mobil pribadi anggotanya yang nganggur.  “Tapi meski tak ada mobil operasional yang jelas. Tim rescue kami tetap langsung terjun ke lapangan jika ada info bencana,” tegasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Sunardi, mengatakan selama ini komunikasi antar aparat keamanan di Kabupaten Sragen berjalan lancar. Setiap ada permasalahan terutama tentang bencana Rapi selalu menginformasikan hal itu ke sejumlah radio lainnya di beberapa kecamatan. Meski tak jarang yang mulai meninggalkan radio komunikasi itu dan digantikan dengan telephon genggam.

Terpisah, Camat Kecamatan Sidoharjo Sragen, Tri Saksono, mengatakan intensitas penggunaan radio komunikasi di kecamatannya mulai berkurang sejak beberapa tahun lalu. Penurunan intensitas penggunaan radio komunikasi itu dikarenakan pihaknya lebih sering menggunakan telephone genggam atau layanan internet sebagai pengganti alat komunikasi.

“Ini masih digunakan tapi memang enggak sering. Kecuali kalau pas musim bencana, biasanya selalu standby,” tukasnya  saat ditemui di Lapangan Tenggak, Sidoharjo, Sragen belum lama ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif