SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro meresmikan peluncuran Boyolali Taksi bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-166 Kabupaten Boyolali, Rabu (5/6/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)
Bupati Boyolali, Seno Samodro meresmikan peluncuran Boyolali Taksi bersamaan dengan peringatan Hari Jadi ke-166 Kabupaten Boyolali, Rabu (5/6/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)
“Silakan kalau ingin melihat ke dalam,” ujar seorang pria dari dalam salah satu dari beberapa mobil bermerek Toyota Avanza yang diparkir berjajar di depan Kantor Bupati Boyolali, Rabu (5/6/2013) siang itu.
Dengan ramah, pria itu menyambut kedatangan Solopos.com dan menyebutkan namanya, Tanto, warga asli Purworejo, yang saat ini tinggal di Donohudan, Ngemplak, Boyolali. Tanto merupakan salah satu sopir armada transportasi umum bernama Boyolali Taksi yang diluncurkan untuk kali pertama di Kabupaten Boyolali, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-166 tahun Kabupaten Boyolali, Rabu.
Kesempatan itu pun tak Solopos.com sia-siakan untuk melihat ke dalam taksi tersebut. Kondisi mobil yang masih baru dengan fasilitas air conditioner (AC) dan segala interiornya, membuat suasana di dalam taksi itu terasa nyaman. Alunan musik pop lawas pun terdengar mengalun membuat pikiran sedikit rileks. Seperti beberapa taksi pada umumnya, Boyolali Taksi juga dilengkapi dengan argo.
Kesempatan itu pun tak Solopos.com sia-siakan untuk melihat ke dalam taksi tersebut. Kondisi mobil yang masih baru dengan fasilitas air conditioner (AC) dan segala interiornya, membuat suasana di dalam taksi itu terasa nyaman. Alunan musik pop lawas pun terdengar mengalun membuat pikiran sedikit rileks. Seperti beberapa taksi pada umumnya, Boyolali Taksi juga dilengkapi dengan argo.
“Argo taksi kami dilengkapi dengan print out [alat cetak] bukti pembayaran layanan taksi. Jadi setiap kali naik taksi ini, penumpang berhak memperoleh hasil print out tersebut.”
Tanto menambahkan dalam melayani pelanggan, para sopir Boyolali Taksi akan menerapkan prinsip 5S, yaitu Salam, Senyum, Sopan dan Selamat Sampai Tujuan.
“Kami akan stand by 24 jam untuk melayani passangers [penumpang],” kata Untoro.
Sementara itu, Manajer Boyolali Taksi, Nadhif Adhie, sebelum Boyolali Taksi tersebut resmi diluncurkan Bupati Boyolali, Seno Samodro, pihaknya sudah mengadakan dua kali sosialisasi dengan para pelaku usaha transportasi umum di Kabupaten Boyolali, seperti Organisasi Angkutan Darat (Organda) Boyolali, pengusaha angkutan kota (angkot) hingga paguyuban sopir angkot. Bahkan pihaknya juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan pihak-pihak terkait operasional transportasi umum tersebut.
“Dengan adanya MoU tersebut diharapkan operasional Boyolali Taksi ini tidak berimbas terhadap kepentingan para stakeholder angkutan umum lainnya di Boyolali tersebut. Tapi diharapkan keberadaan Boyolali Taksi ini nantinya bisa menjadi sinergitas dengan jenis sarana transportasi umum lainnya yang sudah ada di Boyolali. Bisa saling melengkapi,” terang Nadhif.
Disebutkan Nadhif ada beberapa poin yang menjadi aturan main bagi operasional Boyolali Taksi di Boyolali. Salah satunya, Boyolali Taksi tidak boleh mangkal di beberapa titik, yaitu Terminal Boyolali, Mal Galaksi, Mal Luwes, Subterminal Bangak, Banyudono dan tempat-tempat pariwisata, termasuk di kantor kabupaten lama.
“Kalau mangkal tidak boleh, tapi kalau ada order [pesanan] dari pelanggan, boleh. Poin tersebut juga hanya berlaku sampai dengan pukul 17.00 WIB,” jelasnya.
Selain melalui telepon dan SMS, Boyolali Taksi juga bisa dipesan melalui jejaring sosial Facebook Boyolali Taksi.
