News
Senin, 3 Juni 2013 - 13:33 WIB

Jasa Angkut Pelabuhan Mogok Tolak Ekspansi PT Pelindo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mogok di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (3/6/2013). (Akhmad Mabrori/JIBI/Bisnis)

Mogok di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (3/6/2013). (Akhmad Mabrori/JIBI/Bisnis)

JAKARTA—Jasa angkutan kepelabuhanan di seluruh Indonesia melakukan mogok massal, Senin (3/6/2013). Aksi setop operasi ini terlihat berdampak cukup signifikan terhadap lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Bisnis Indonesia (media Grup Solopos) di Pos 9, persis di depan Jakarta International Terminal Container, Tanjung Priok, Jakarta, arus lalu lintas yang dalam 3-4 hari ini macet total itu tampak lancar karena jumlah truk yang melintas berkurang drastis akibat setop operasi ini.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain menjelaskan mogok massal itu dipicu sikap ekspansif PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), yang gencar membentuk anak usaha di luar bisnis pengelolaan pelabuhan. Para pengusaha jasa angkutan kepelabuhanan mengklaim sikap ekspansif badan usaha milik negara (BUMN) itu menyebabkan 1.852 usaha jasa kepelabuhanan terancam gulung tikar.

”Kami merasa terancam dari usaha yang kami rintis puluhan tahun. Kami menginginkan pemerintah bekerja sama dengan swasta seperti lokomotif kita gerbong untuk melakukan kegiatan ini bersama-sama,” aku Ketua ALFI Iskandar Zulkarnain di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (3/6/2013).

Advertisement

Di Tanjung Priok, aksi mogok diikuti 200 anggota asosiasinya dan 585 anggota Organda pelabuhan. Mereka bertekad setop beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Potensi kerugian mencapai Rp2 triliun khusus hari ini,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif