Soloraya
Senin, 3 Juni 2013 - 23:55 WIB

DANA BSM SD : Ratusan Siswa SD di Sragen Tak Bisa Cairkan BSM

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Lebih dari 400-an dana Beasiswa Siswa Miskin (BSM) SD di beberapa kecamatan Kabupaten Sragen tak bisa dicairkan. Hal itu dikarenakan terdapat kesalahan data penerima beasiswa. Data penerima beasiswa tahun ini diduga diambilkan dari data penerima tahun 2011 lalu, karena pemerintah pusat tak melakukan penyaringan baru.

Berdasarkan data sementara dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen,  hingga Senin (3/6/2013), sejumlah SD di tujuh kecamatan tak bisa mencairkan dana BSM. Jumlah paling banyak terdapat terdapat di Kecamatan Jenar, yaitu sekitar 134 nama, dilanjutkan Kecamatan Sambirejo sebanyak 70 orang, Masaran 69 dan beberapa kecamatan lainnya dengan jumlah rata-rata kurang dari 30 orang. Sementara, enam kecamatan lainnya masih belum memberikan laporan.

Advertisement

Kasie TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Darmono, saat ditemui  Solopos.com beberapa waktu lalu menjelaskan kesalahan dana BSM itu dikarenakan beberapa hal, seperti terdapat nama yang dobel atau siswa yang sudah lulus dan pindah sekolah tapi masih terdaftar sebagai penerima. Ia menjelaskan daftar penerima BSM yang dobel atau sudah lulus itu kemungkinan tak bisa dialihkan ke siswa lain meskipun masuk kategori tak mampu.

Pasalnya, beberapa sekolah sebenarnya sudah mengajukan permintaan pengalihan dana BSM dan ditandatangai dinas pendidikan. Namun, setelah dibawa ke kantor pos, dana itu tetap tak bisa dicairkan.

Salah satu anggota staf di bidang TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Winarsih, Senin, menambahkan jumlah penerima BSM SD di Sragen sebanyak 10.537 siswa. Masing-masing siswa menerima bantuan sebesar Rp360.000 per orang per tahun, kecuali kelas VI yang hanya sekitar Rp180.000 per orang.

Advertisement

Winarsih menduga pemerintah pusat tak melakukan pendataan ulang terkait penerima dana BSM. Kemungkinan besar, mereka menggunakan data lawas pada 2011 lalu. Pasalnya, banyak sekali ditemukan kekeliruan. Padahal, ia sudah menyiapkan data baru untuk penerima BSM 2013 ini.

“Saya sudah menyiapkan data baru saya kira bakal digunakan. Ternyata enggak  dipakai dan hasilnya banayk ekkeliruan, Ini baru pertama kali in terjadi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Winarsih, mengatakan dana BSM yang tak bisa dicairkan itu bakal ia usulkan untuk dialihkan ke siswa lain. Usulan itu bakal ia ajukan ke pemerintah pusat bersamaan dengan pengusulan dana BSM kelas 1 pada Agustus mendatang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif