Soloraya
Minggu, 2 Juni 2013 - 07:48 WIB

PILGUB JAWA TENGAH : Golput Ungguli Perolehan Suara Gagah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KPU Karanganyar mengeluarkan hasil perhitungan suara dari kotak suara masing-masing kecamatan untuk menyusun rekapitulasi perhitungan suara manual Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng di Gedung DPRD Karanganyar, Sabtu (1/6/2013) siang. (Tri Indriawati/JIBI/SOLOPOS)


KPU Karanganyar mengeluarkan hasil perhitungan suara dari kotak suara masing-masing kecamatan untuk menyusun rekapitulasi perhitungan suara manual Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng di Gedung DPRD Karanganyar, Sabtu (1/6/2013) siang. (Tri Indriawati/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Angka golongan putih (golput) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Kabupaten Karanganyar dipastikan menanjak dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, jumlah golput lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan suara pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (Gagah) yang menang telak dari dua lawannya.

Advertisement

Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan suara manual versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar, Sabtu (1/6/2013), angka partisipasi pemilih sebanyak 426.012 dengan 401.065 suara sah dan 24.947 tidak sah.

Sementara itu, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di karanganyar mencapai 691.104 pemilih. Dengan demikian, persentase partisipasi pemilih dalam Pilgub kali ini hanya sekitar 61,65%.

Advertisement

Sementara itu, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di karanganyar mencapai 691.104 pemilih. Dengan demikian, persentase partisipasi pemilih dalam Pilgub kali ini hanya sekitar 61,65%.

“Partisipasi masyarakat menurun jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 64%,” ujar Ketua KPU Karanganyar, Sri Handoko, saat ditemui wartawan seusai rekapitulasi di Gedung DPRD Karanganyar.

Angka golput yang mencapai 290.039 pemilih atau sekitar 38,35% mengungguli perolehan Ganjar-Heru yakni 258.776 suara atau sekitar 37,44%.

Advertisement

Meski angka perolehan suara dimenangi golput, Handoko memastikan Pilgub hanya berlangsung satu putaran karena pasangan Gagah berhasil mengantongi lebih dari 30% suara.

“Kalau Pilgub Jateng kan beda dengan DKI, minimal dapat 30% suara sudah dipastikan menang, jadi enggak berpengaruh dengan angka golput,” terang Handoko.

Sementara itu, Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Karanganyar, Kustawa Esye, mengklaim telah menyelenggarakan sosialisasi secara maksimal guna menekan angka golput di Karanganyar. Pihaknya juga mengaku telah menyerahkan undangan kepada setiap pemilih sejak jauh-jauh hari sebelum Pilgub digelar.

Advertisement

“Kami sudah sering sosialisasi dengan beragam cara, tapi nyatanya sangat susah memaksimalkan partisipasi masyarakat,” kilahnya.

Menurutnya, salah satu faktor penyebab tingginya angka golput lantaran sebagian penduduk Karanganyar yang tercatat dalam DPT sedang berada dalam perantauan. Sebagian lainnya, imbuh Kustawa, kemungkinan telah meninggal dunia, pindah domisili atau menempuh pendidikan di kota lain.

“Permasalahannya pendataan pemilih kan berbasis yuridis yakni dari data administrasi kependudukan, padahal mungkin saja orangnya KTP Karanganyar tapi enggak tinggal di sini, kan susah kalau begitu. Apalagi di 4J [Jatipuro, Jumantono, Jumapolo, Jatisrono] yang datang hanya 50%, banyak yang boro,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif