JAKARTA — Dua kapal yakni KM Lintas Bengkulu menabrak KM Lintas Bahari Utama di luar pintu masuk bagian barat perairan Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (31/5/2013) pukul 21.10 WIB.
Akibat kecelakaan itu, KM Lintas Bahari Utama tenggelam, sedangkan awak kapalnya sebanyak 13 orang selamat dan 1 orang belum ditemukan.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan, Kemenhub mengintruksikan agar pihak Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok dan Kepala Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok dapat secepatnya memasang rambu agar kapal yang akan keluar masuk pelabuhan menjauh dari kapal yang tenggelam,
“Saya juga perintahkan untuk melakukan pencarian awak kapal yang belum ditemukan, serta mencegah terjadinya pencemaran, yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari kapal Lintas Bahari Utama yang tenggelam itu,” ujarnya saat meninjau lokasi kecelakaan kapal tersebut dengan mengggunakan kapal patrol Penjaga Laut dan Pantai Tanjung Priok, KN 348, Sabtu (1/6/2013).
Dia juga meminta Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok untuk menangani awak kapal yang selamat agar bisa pulih kembali dari trauma kecelakaan.
“Selanjutnya akan diminta keterangannya terkait dengan kecelakaan,” ungkapnya.
Bobby mengatakan, Kemenhub akan melakukan penataan alur pelayaran, manajemen keselamatan dan penempatan rambu yang cukup untuk mendukung lalu lintas kapal yang ke luar masuk pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelum terjadi kecelakaan, KM Lintas Bahari Utama milik PT Wahana Baruna Khatulistiwa mulai bergerak meninggalkan dermaga 108 pada pukul 20.55 WIB, dengan membawa muatan peti kemas sebanyak 79 box untuk tujuan ke Pontianak.
Ketika kapal tersebut keluar, di posisi 1,8 mil pintu masuk perairan kolam pelabuhan sebelah barat secara bersamaan datang juga KM Lintas Bengkulu yang dioperasikan PT Lintas Kumala Abadi menuju pelabuhan Tanjung Priok dan menubruk. Mendapat tubrukan itu, KM Lintas Bahari Utama miring dan akhirnya perlahan-lahan tenggelam.
Awak kapal dari KM Lintas Bahari Utama berhasil diselamatkan sejumlah kapal yang berada di lokasi, diantaranya dari kapal TNI AL, Kapal Navigasi Distrik Navigasi Tanjung Priok dan kapal dari Kepolisiaan. Selanjutnya awak kapal yang mengalami musibah itu di tempatkan di sebuah hotel di Tanjung Priok.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Arifin Soenardjo, para awak kapal diistirahatkan agar tenang sebelum diminta keterangannya terkait kecelakaan kapal.
Sedangkan awak kapal yang belum ditemukan malam itu dilakukan pencarian. Selain itu juga sedang diusahakan untuk menempatkan oil boom di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
“Kegiatan pencarian awak kapal, pencegahan pencemaran dan pengawasan lalu lintas kapal terus berlangsung dengan berkoordinasi dengan pihak terkait dengan keamanan dan keselamatan di perairan,” ujar dia.