Soloraya
Kamis, 30 Mei 2013 - 09:19 WIB

PENANGANAN BENCANA : Kodim 0724/Boyolali Gelar Gladi Posko

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Kodim 0724/Boyolali mengikuti kegiatan gladi posko operasi bantuan kemanusiaan di Makodim setempat, Rabu (29/5/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah anggota Kodim 0724/Boyolali mengikuti kegiatan gladi posko operasi bantuan kemanusiaan di Makodim setempat, Rabu (29/5/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Kabupaten Boyolali dinilai rawan untuk semua jenis bencana alam. Sebagai kesiapan dalam penanganan bencana yang terjadi di Kota Susu, Kodim 0724/Boyolali menggelar gladi posko operasi bantuan kemanusiaan di Makodim Boyolali, Rabu-Jumat (29-31/5/2013).

Advertisement

Kegiatan itu melibatkan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dari berbagai unsur terkait penanganan bencana.

Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Solo, Kolonel (Inf) Mulyo Aji, yang mengawasi langsung jalannya gladi posko tersebut, menjelaskan, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka operasi militer selain perang.

“Jajaran TNI harus mampu berdampingan dengan instansi terkait dalam penanganan bencana. Meski daerah sudah ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun penanganan bencana juga merupakan salah satu tugas TNI sesuai undang-undang (UU),” paparnya ketika ditemui wartawan di sela-sela gladi posko, Rabu.

Advertisement

Melalui gladi ini diharapkan saat bencana terjadi tidak ada kecanggungan dalam penanganan, termasuk di antaranya pola koordinasi maupun pembagian tugas yang jelas. “Karena itu perlu untuk menyinkronkan aturan-aturan yang ada di kami (TNI) dengan instansi lain yang terkait, supaya ketika penanganan bencana alur komunikasi lancar terutama pembagian tugasnya,” ungkap Danrem.

Danrem mengakui secara teori penanganan bencana mudah dilakukan tetapi pada praktiknya saat bencana terjadi, tanpa pola koordinasi yang baik bisa jadi penanganan tidak maksimal.

Sebelum gladi di Kodim Boyolali, Danrem menyatakan pihaknya juga sudah menggelar gladi yang sama di Klaten dan Solo. Hal ini mengingat wilayah Boyolali termasuk daerah yang rawan bencana cukup komplek, terutama bencana erupsi Gunung Merapi. Sehingga, mengantisipasi siklus eruspi Merapi pihaknya terus mematangkan kesiapan personil TNI, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk penanganan bencana.

Advertisement

“Boyolali ini rawan terjadi untuk semua jenis bencana kena, seperti erupsi Gunung Merapi, banjir, kekeringan, tanah longsor, sehingga kesiapan Kodim mutlak meskipun di wilayah ini sudah ada BPBD,” jelas dia.

Kunci keberhasilan penanganan bencana menurut dia yakni pola koordinasi yang bagus, persamaan prosedur penanganan dengan instansi terkait, sehingga mendukung koordinasi saat penanganan bencana.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif