Solopos-fm
Rabu, 29 Mei 2013 - 13:30 WIB

Walikota: Laporkan Bila Lurah Terima Pungli!

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Dik/JIBI/SOLOPOS)

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Dik/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta masyarakat untuk melaporkan apabila ada oknum pegawai kelurahan atau oknum lurah yang mencoba meminta uang sumbangan atau suap, pasca dinaikkannya tunjangan untuk lurah senilai Rp500.000 menjadi Rp2 juta per bulan.

Advertisement

Rudy dalam sesi Dinamika 103 SOLOPOS FM, Rabu (29/5/2013), mengatakan, dinaikkannya tunjangan lurah didasari upaya mengurangi pungutan liar (pungli) dalam pengurusan surat-surat atau dokumen.

Disisi lain, Rudy juga menyadari social cost seorang pemangku kebijakan di wilayah cukup tinggi. Kenaikan tunjangan, dinilainya adalah sesuatu yang wajar ditengah beban kerja yang semakin meningkat.

Ia melanjutkan, untuk mencegah pungli nantinya pada setiap kelurahan akan ditempel standart operating procedure (SOP) yang isinya larangan memberi uang pada petugas kelurahan. Apabila masyarakat masih mendapati ada oknum lurah atau petugas kelurahan yang menerima suap, Rudy siap memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Advertisement

Sementara, masyarakat sendiri pro dan kontra terkait dengan kenaikan tunjangan bagi lurah tersebut.

Warga Kalijambe, Nyonya Mul,  mengaku setuju apabila tunjangan dinaikkan. Namun menurut dia hal itu belum tentu akan mengurangi pungli.

Warga Gentan, Kus Pramono,  mengatakan, pungli atau korupsi sepenuhnya tergantung orang yang bersangkutan karena terkait moral dan mental masing-masing. “Tunjangan dinaikkan berapapun kalau mental dan moral tidak diperbaiki ya percuma saja. Semua tergantung manusianya.”

Advertisement

Sementara warga Mojolaban, Sulistya, menganalogikan kenaikan tunjangan lurah dengan langkah Departemen Keuangan yang juga meningkatkan gaji para pegawainya, namun di lapangan ternyata masih banyak oknum pegawai yang kedapatan menerima suap.

Lain lagi dengan komentar Latifa yang berpendapat bahwa kenaikan tunjangan justru merupakan bentuk penghargaan, yang akan memicu para lurah melayani masyarakat dengan lebih baik.

“Jangan curiga dulu, nanti menghambat kemajuan” kata Latifa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif