Soloraya
Rabu, 29 Mei 2013 - 05:30 WIB

Masalah SDM Jadi Kendala Pengembangan UMKM

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Minimnya pelatihan dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sukoharjo.

Bila hal itu dibiarkan, maka lama-lama ribuan UMKM di Sukoharjo bisa gulung tikar.

Advertisement

Data dari Dinas Koperasi dan UMKM Sukoharjo menyebutkan ada sekitar 21.000 UMKM di Sukoharjo. Bila masalah SDM di UMKM tersebut tidak tertangani, maka puluhan ribu tenaga kerja juga terancam menganggur.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sukoharjo, Supangat, mengatakan untuk mengatasi masalah kurangnya keterampilan SDM, pihaknya sudah mengambil langkah dengan memberikan bantuan berupa pelatihan. Pelatihan yang diberikan itu disesuaikan dengan bidang usaha yang dikerjakan oleh masing-masing UMKM yang tersebar di 12 kecamatan di Sukoharjo.

Beberapa bantuan pelatihan yang diberikan itu antara lain meliputi keterampilan kerajinan rotan, tenun tekstil, makanan, minuman, jamu, peternakan dan pertanian.

Advertisement

“Pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan,” ujar Supangat di kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Selasa (28/5/2013).

Selain pelatihan, imbuhnya, pelaku UMKM juga diberikan bantuan modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa menjadi tambahan bagi pelaku UMKM untuk menggerakan kembali usahanya.

Bantuan tersebut, sambungnya, bukan hanya dari Pemkab Sukoharjo, melainkan juga dari instansi perbankan, Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

Advertisement

Sementara itu untuk pemasaran produk, pihaknya telah mengimbau kepada pelaku UMKM untuk selalu memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk yang dihasilkan. “Ketiga faktor ini harus bersinergi,” paparnya.

Pihaknya juga telah mendata ulang UMKM yang ada di Kota Makmur. Pasalnya dari ribuan UMKM itu, kondisinya ada yang makin berkembang, ada pula yang sudah gulung tikar alias merugi. Karena itu, sambungnya, pendataan dilakukan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, apakah UMKM tersebut masih berjalan atau sudah tutup.

“Data yang terkumpul nantinya akan dijadikan acuan untuk memberikan bantuan,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif