Jogja
Selasa, 28 Mei 2013 - 13:56 WIB

SEPUTAR JOGJA : Mobil Tak Siap Pakai, Pemadam Kebakaran Kota Jogja Dinilai Tak Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemadam kebakaran. (JIBI/Harian Jogja/Eva Syahrani)

Foto Ilustrasi Pemadam Kebakaran
JIBI/Harian Jogja/Eva Syahrani

JOGJA—Personel Pemadam Kebakaran pada kantor Penanggulangan Kebakaran, Bencana, dan Perlindungan Masyarakat (PKB Linmas) dinilai tak profesional menangani kebakaran di Kota Jogja.

Advertisement

Hal ini berkaca dari tak berfungsinya salah satu mobil pemadam kebakaran saat menangani kebakaran di Jalan Masjid 36 Pakualaman, Jumat (24/5) lalu akibat personel gugup dan mobil yang tak siap pakai.

Berdasarkan penuturan sumber Harian Jogja di PKB Linmas, sebelum kejadian macetnya mobil Damkar saat menangani kebakaran, mobil memang baru saja diperbaiki. Saat digunakan mobil tidak dalam kondisi terisi air penuh. Sehingga saat di lokasi kejadian tidak berfungsi maksimal.

Advertisement

Berdasarkan penuturan sumber Harian Jogja di PKB Linmas, sebelum kejadian macetnya mobil Damkar saat menangani kebakaran, mobil memang baru saja diperbaiki. Saat digunakan mobil tidak dalam kondisi terisi air penuh. Sehingga saat di lokasi kejadian tidak berfungsi maksimal.

Asisten Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Jaka Susila menyatakan seharusnya petugas pemadam kebakaran dapat bertindak lebih professional. Ia juga mempertanyakan mekanise pengawasan dan perawatan yang seharusnya dilakukan pihak terkait terutama atasan.

“Seharusnya ada pengawasan tiap hari tiap saat jadi peralatan dan personel harus dalam kondisi siap saat dibutuhkan,” kata dia saat dihubungi, Senin (27/5).

Advertisement

Hal ini juga seharusnya tidak dijadikan alasan dalam kesalahan yang dilakukan.

“Harus profesional ada atau tidak ada kejadian, skill, stamina juga psikologis petugas harus tetap terjaga dan diasah,” tegas dia.

Untuk itu Jaka meminta pihak yang bersangkutan melakukan evaluasi dan pembenahan. Perawatan dan pengawasan harus ditingkatkan dan dijalankan terus menerus. Hal ini setidaknya juga sejalan dengan data PKB Linmas yang mencatat jumlah kasus kebakaran di Jogja meningkat dari tahun sebelumnya.

Advertisement

Pada 2012 lalu kasus kebakaran hanya tercacat 50 kasus. Sementara 2013, memasuki bulan kelima jumlah kasus sudah mencapai sekitar 30 kasus atau naik sekitar tujuh kasus dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya 23 kasus.

Kepala Kantor PKB Linmas Sudarsono mengaku belum mengetahui penyebab pasti macetnya mobil Damkar. Dia hanya menyatakan hal itu bisa saja terjadi karena personel gugup dan panik. “Itu kan manusiawi,” kata dia.

Secara umum, mobil pemadam kebakaran yang ada diklaim dalam kondisi siap dan dicek setiap hari. Namun memang ada dua mobil pemadam kebakaran yang saat ini kondisinya cukup tua dan perlu perbaikan. Dua mobil itu juga sudah dijadwalkan diperbaiki meski hingga kini masih bisa beroperasi.

Advertisement

Sudarsono menyatakan siap melakukan perbaikan demi perbaikan ke depan. Bahkan untuk menghadapi kemungkinan bahaya kebakaran yang lebih besar saat memasuki musim kemarau nanti, Sudarsono mengaku cukup siap dengan apa yang ada.

Namun ia mengharapkan partisipasi masyarakat agar lebih mempedulikan hal-hal yang dapat memicu terjadinya kebakaran seperti instalasi listrik rumahan, kebiasaan membuang rokok, maupun aktivitas memasak dengan tabung gas. “Selain itu tentunya kami juga terus melakukan pelatihan dan penyuluhan di sekolah-sekolah,” tandas dia.

Kasubag Tata Usaha PKB Linmas Wiwin Giri menambahkan, saat ini PKB Linmas memang masih terkendala keterbatasan personel. Jika seharusnya satu tim Damkar minimal tujuh orang lengkap dengan petugas penyelamatan korban, saat ini hanya terdapat lima orang setiap regu. Ketugasan tim penyelamat pun harus dirangkap oleh tim pemadam kebakaran.

Seperti diketahui sebelumnya kebakaran terjadi di rumah salah satu anggota Satpol PP Taufik Sudirman Jalan Masjid 36 Pakualaman. Kebakaran yang terjadi Jumat (24/5) pukul 00.30 WIB tersebut merenggut korban jiwa yakni, Rafingga Fajariska, putra Taufik.

Kejadian yang diperkirakan karena korsleting listrik tersebut diketahui saat api sudah membesar dan melalap semua bagian rumah. Salah satu mobil pemadam kebakaran yang tiba di lokasi mampu meredam api. Namun mobil pemadam kedua tidak dapat mengeluarkan air. Sehingga terpaksa mendatangkan mobil pemadam lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif