Soloraya
Selasa, 28 Mei 2013 - 06:36 WIB

PILGUB JAWA TENGAH : Golput Capai 46%, KPU Klaten Klaim Sosialisasi Sudah Maksimal

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasukkan surat suara ke kotak suara (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pemilih memasukkan surat suara ke kotak suara (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten mengklaim sudah maksimal dalam menyosialisasikan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) kendati ketidakhadiran warga untuk mencoblos mencapai 46% dari jumlah pemilih.

Advertisement

Anggota KPU Klaten Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Suharso, mengatakan banyak faktor penyebab tingginya angka golongan putih (golput) dalam Pilgub Jateng pada Minggu (26/5/2013).

Beberapa faktor itu meliputi kesibukan pemilih yang tak bisa ditinggalkan, merantau, sakit, dan alasan lain seperti budaya apatis warga.

“Ada warga yang beranggapan tidak memilih itu juga pilihan. Itu urusan pribadi masing-masing. Memilih itu bukan kewajiban, tetapi sebuah hak. Kalau warga tidak menggunakan haknya ya itu pilihan dia,” ujar Suharso kepada Solopos.com, Senin (27/5/2013).

Advertisement

Suharso mengaku selama ini sudah maksimal dalam menyosialisasikan Pilgub Jateng kepada warga. Sosialisasi Pilgub Jateng sudah intensif dilakukan jauh-jauh hari untuk meningkatkan partisipasi warga dalam menggunakan hak suaranya.

Sosialisasi sudah dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pentas wayang kulit semalam suntuk di sejumlah kecamatan. Sosialisasi juga sudah dilakukan media massa. KPU Klaten juga sudah mengundang kalangan pemilih pemula, pemilih perempuan dan guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan lain-lain untuk membantu menyosialisasikan segala sesuatu tentang Pilgub Jateng.

“Sosialisasi sudah maksimal. Namun semua dikembalikan kepada pribadi masing-masing. KPU akan mengkaji lebih dalam tentang faktor apa saja yang membuat tingginya ketidakhadiran pemilih,” ungkapnya.

Advertisement

Berdasarkan penghitungan cepat yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Klaten, ketidakhadiran warga untuk memilih mencapai 46% dari total pemilih yang mencapai sekitar 1.013.000 pemilih.

Tingkat ketidakhadiran pemilih dalam Pilgub Jateng 2008 lalu di Kabupaten Klaten mencapai 38%.

“Dulu tingkat kehadiran pemilih mencapai sekitar 62% dari sekitar 1.010.000 pemilih. Ini menjadi bahan evaluasi buat KPU mengapa tingkat ketidakhadiran pemilih itu justru meningkat,” tandasnya.

http://digital.solopos.com/file/27052013/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif