Soloraya
Jumat, 24 Mei 2013 - 09:18 WIB

Pasokan Sapi Pasar Hewan Sumberlawang Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Pasokan sapi baik betina maupun jantan di Pasar Hewan Sumberlawang menurun. Penurunan jumlah  sapi itu terjadi sejak sebulan terakhir dan diperkirakan akan bertahan hingga beberapa pekan mendatang.

Advertisement

Ketua Pengelola Pasar Hewan Sumberlawang, Wibiyanto, mengatakan sebelum terjadi penurunan pasokan ini, setiap hari pasaran, ratusan pedagang membawa hampir 450 sapi. Namun, beberapa bulan terakhir, para pedagang hanya membawa sekitar 370 sapi.

Masing-masing pedagang membawa sapi dengan jumlah berbeda-beda, ada yang delapan hingga sebelas sapi. Penurunan pasokan sapi di Pasar Hewan Sumberlawang ini , menurut Wibiyanto, terjadi akibat isu masuknya sapi impor ke Indonesia. Sehingga, jumlah sapi mulai berkurang di pasaran bahkan di kalangan peternak sapi.

“Biasanya kalau ada informasi kalau ada barang impor, memang selalu begini. Jumlah Sapi pasti menurun,” tegasnya sata ditemui di kantornya, Kamis (23/5/2013).

Advertisement

Salah  satu pedagang sapi di pasar tersebut, Sugiman, menambahkan tak hanya di Pasar Hewan Sumberlawang, jumlah pasokan sapi di beberapa pasar se-Soloraya juga menurun. Ia mengaku akhir-akhir ini kesusahan mencari barang dagangan. Padahal, meski stok sapi berkurang, jumlah pembeli tetap stabil.

Sementara, harga sapi tak bisa dinaikkan, justru sedikit mengalami penurunan pada jenis sapi tertentu. Ia mengatakansebelum jumlah sapi berkurang, setiap hari ia bisa membawa barang dagangan sekitar 11 ekor sapi. Namun, sekarang ia hanya bisa membawa sekitar delapan ekor sapi untuk dijual di Pasar Hewan Sumberlawang.

“Kalau harga memang masih stabil. Tapi jumlahnya itu yang benar-benar menghilang,” tegasnya.

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan data sensus pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, jumlah ternak  di Sragen, terutama sapi, memang mengalami penurunan hingga 29,28% dibandingkan tahun 2011 lalu.  Sebelumnya total ternak di Kabupaten Sragen  pada 2011 sebanyak  113.982, sedangkan tahun ini jumlahnya hanya  80.609.

Menurut Kepala BPS, Laeli Sugiyono, Jumat (17/5/2013), penyusutan jumlah ternak ini dikarenakan pada 2012 lalu sebagain besar petani menjual sapi-sapi mereka. Hal itu merupakan dampak dari isu impor daging sapi yang mengakibatkan harga daging sapi naik hingga beberapa kali lipat.

“Kini peternak tidak melakukan penggantian ternak sapi yang terjual untuk dipelihara Karen akhawatir harga turun dan fluktuasi atau tidak stabil,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif