SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)
KLATEN — Setelah dua pekan mengalami kelangkaan, stok elpiji 3 Kg di sejumlah daerah di Klaten kini mulai berangsur normal. Hal itu disebabkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengajukan tambahan fakultatif elpiji 3 Kg hingga mencapai 400% pada Mei.
Salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 Kg di daerah Trucuk, Pardiyanto, mengaku saat ini stok elpiji 3 Kg sudah berangsur membaik. “Kebutuhan elpiji 3 Kg yang dulunya langka kini bisa kembali mencukupi kebutuhan sesuai permintaan masyarakat,” ungkapnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (23/5/2013).
Sejak beberapa hari ini, pihaknya mendapatkan pasokan 150 tabung elpiji dari agen. Peningkatan jumlah pasokan elpiji di pangkalannya itu sedikit demi sedikit bisa mengurangi kelangkaan yang sempat terjadi beberapa hari lalu.
Hampir selama dua pekan yang lalu, dia mengaku pangkalannya mendapatkan jatah 80-120 tabung. Padahal, pangkalannya harus memasok elpiji kepada masyarakat sekitar dari Trucuk, Pedan dan Cawas. Otomatis dengan 80-120 tabung tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.
Sementara itu, di pangkalan elpiji 3 Kg Sentra Oli dan Motor Delanggu, juga hal serupa. Saat masih langka, jatah 40 tabung langsung disikat habis oleh masyarakat begitu tabung elpiji turun dari truk.
“Hari ini [Kamis] sudah mendingan, masyarakat tidak lagi mengantre,” papar salah satu karyawan, Sukirno, kepada Solopos.com, Kamis.
Kepala Bagian Perekononomian Sekretariat Daerah Klaten, Pri Harsanto, mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sudah mengupayakan tambahan fakultatif elpiji 3 Kg hingga 400% pada Mei ini. Tambahan fakultatif itu mencapai 84.440 tabung untuk membantu mengatasi kelangkaan elpiji.
