News
Senin, 20 Mei 2013 - 22:24 WIB

SPG TEWAS DI KAMAR : Korban Pembunuhan, Sebelum Meninggal, Terdengar Teriakan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkosaan

Ilustrasi perkosaan

SEMARANG–Seorang sales promotion girl (SPG), ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Jl Lampersari No 1, Kota Semarang, Minggu (19/5) malam. SPG produk rokok itu diketahui bernama Amelia Almas Adzani, 23, warga Jepara, tewas dengan luka tusukan di leher dan bagian wajah.
Advertisement

Petugas polisi, sampai Senin (20/5/2013), masih menyelidiki kasus pembunuhan sadis tersebut, dengan memeriksa sejumlah saksi. “Masih dalam penyelidikan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Elan Subilan.

Amelia, ditemukan meninggal dunia di tempat kos di Jl Lampersari, dengan luka tusukan benda tajam di leher korban dan bagian wajah. Perempuan yang pernah kuliah pada sebuah perguruan tinggi swasta di Semarang itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Sebelum dibunuh, korban diduga juga telah diperkosa terlebih dahulu oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya, sebab saat ditemukan jenasah korban dalam keadaan setengah telanjang. Saksi mata, penjaga kos, Budi Setiawan, mengungkapkan korban ditemukan tewas sekitar pukul 21.00 WIB di kamarnya lantai dua.

Advertisement

”Posisinya korban saat itu telentang di atas kasur, menggunakan kaos warna hitam dan celana pendek. Kondisi kamar acak-acakan serta banyak ceceran darah di lantai sudah mengering,” beber dia.

Menurut dia, sebelum meninggal dunia, sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (19/5), mendengar suara teriakan korban dari dalam kamar. Dia waktu itu berada di lantai satu, bergegas naik ke lantai dua menanyakan kepada Amelia ada kejadian apa. “Korban dari dalam kamar menyatakan tak ada apa-apa, saya turun lagi ke bawah,” imbuhnya.

Sekitar pukul 21.00 WIB, kata Budi, melihat teman laki-laki korban datang, tapi tak lama kemudian turun lagi sambil menyatakan kalau Amelia telah meninggal dunia. “Saya kemudian melaporkan kasus itu kepada petugas kepolisan Polsek Lamper dan Polrestabes Semarang,” kata dia.

Advertisement

Jenazah Amelia dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangakara untuk dilakukan otopsi. Pihak keluarga sempat menolak dilakukan otopsi. “Keluarga menolak otopsi, serta ingin segera membawa pulang ke Jepara untuk dimakamkan,” kata Koko paman Amelia kepada wartawan di RS Bhayangkara.

Namun, karena pihak polisi tetap meminta supaya dilakukan autopsi untuk menyelidiki penyebab kematian, lanjut dia, pihak keluarga akhirnya mengizinkan. “Setelah mendapatkan penjelasan dari pihak polisi dan RS akhirnya keluarga mengizinkan diotopsi,” imbuh dia.

Orangtua korban, Teguh Sukoyo dan Mustini, Senin kemarin menunggui jenazah puteri semata wayangnya. Teguh bahkan sempat kejang-kejang, sedang Mustini terus menangis, meratapi nasib malang yang menimpa putrinya. Jenazah Amelia rencananya akan dikebumikan di pemakaman umum Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Amelia pernah kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Broadcasting Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang pada 2009.  Namun, tak sampai lulus karena pada 2010 keburu menikah dengan pria bernama Adam, warga asal Jakarta. Pernikahan itu tak bertahan lama, pada 2011 pasangan itu bercerai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif