Soloraya
Kamis, 16 Mei 2013 - 23:30 WIB

NAPAK TILAS SAMBERNYAWA : Rawan Jadi Ajang Kampanye, Napak Tilas Pangeran Sambernyawa Diawasi Ketat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi ke-272 Kabupaten Wonogiri, yakni Napak Tilas Pangeran Sambernyawa, diawasi ketat. Hal itu lantaran kegiatan tersebut bisa jadi ajang kampanye calon gubernur dan wakil gubernur.

Napak tilas bakal dihelat Minggu (19/5/2013) dan diperkirakan diikuti lebih dari 700 orang yang terbagi dalam regu beranggotakan lima orang.

Advertisement

Ketua Panitia Napak Tilas Pangeras Sambernyawa, Kikis Sumantri (Krisna), saat ditemui Solopos.com, di kompleks GOR Giri Wahana, menyadari kegiatan rutin tersebut berpotensi menjadi ajang kampanye. Pendapat Krisna itu didasarkan pada pengalaman kegiatan serupa 2010 silam, di mana tim sukses calon bupati menjadikan momentum napak tilas sebagai ajang mengenalkan diri pada masyarakat.

Selain itu, dia mengaku sudah dihubungi sejumlah orang yang diduga bagian dari tim sukses calon gubernur dan wakilnya.

“Ya ada yang menelepon. Bertanya soal acaranya. Ya kami jawab saja apa adanya. Soal pengawasannya kami serahkan pada KPU [Komisi Pemilihan Umum] dan Panwaslu [Panitia Pengawas Pemilu],” ungkap Krisna.

Advertisement

Kegiatan Napak Tilas Pangeran Sambernyawa adalah acara rutin setiap peringatan Hari Jadi Wonogiri yang jatuh tepat pada Minggu. Kegiatan ini untuk mengenang perjalanan Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said membangun cikal bakal Kabupaten Wonogiri.

Napak tilas dimulai dari Prasasti Watu Gilang atau dikenal juga dengan Nglaroh di Kecamatan Selogiri dan berakhir di Lapangan Giri Krida Bhakti, Kecamatan Wonogiri. Napak tilas dilakukan dengan jalan kaki dengan menempuh jarak 11 kilometer dengan lama perjalanan diperkirakan dua jam.

Krisna menambahkan panitia memberi kesempatan siapa pun mengikuti kegiatan tersebut. Termasuk pelajar, pecinta alam, Pramuka, organisasi pemuda, RT/RW, instansi pemerintah sampai organisasi politik. Peserta dibagi dalam regu, masing-masing regu lima orang. Setiap peserta dibebani biaya pendaftaran Rp20.000/regu.

Advertisement

Juri akan menilai kekompakan, kedisiplinan, penampilan regu menyanyikan lagu perjuangan sepanjang perjalanan dan mengenakan pakaian yang mencerminkan nilai-nilai perjuangan Raden Mas Said.

“Buat panitia, kalau menggunakan atribut pasangan calon tentu berat untuk menang. Yang berpeluang menang adalah regu yang sesuai kriteria penilaian,” imbuhnya.

Ketua KPU Wonogiri, Joko Purnomo, mengakui ada potensi acara napak tilas digunakan untuk ajang kampanye. Untuk itu pihaknya akan menggandeng Panwaslu Wonogiri guna melakukan pemantauan dan pengawasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif