SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SRAGEN — Warga Kawit, RT 028, Bendungan, Kedawung, Daryanto, 22, jadi bulan-bulanan beberapa pemuda gara-gara menjemput salah satu sinden campursari yang manggung di wilayah setempat, Minggu (12/5/2013) sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga, aksi pengeroyokan itu karena salah paham dan cemburu karena penyanyi idola dijemput pemuda asing.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan adalah warga Dukuh Bonggo, Bendungan, Kedawung, Sragen Anto alias Sentun. Dia bersama beberapa pemuda yang lain nekat menghajar korban hingga babak belur. Aksi pengeroyokan terungkap setelah Daryanto melapor, Rabu (15/5/2013). Dia mengaku dipukuli beramai-ramai oleh Anto dan teman-temannya saat menjemput salah satu penyanyi campursari warga Mojokerto, Kedawung, Putri Dwijayanto, 22.
Kejadian bermula saat dia menjemput Putri yang diakui masih memiliki hubungan kekerabatan. Saat itu Putri manggung di salah satu hajatan warga di Kedawung. Namun kedatangannya disambut Anto dan beberapa teman dengan salah paham. Daryanto mengaku ditarik Anto dan dihajar ramai-ramai. Pukulan itu mengenai kepala bagian belakang, dada sebelah kiri dan kelopak mata kanan bawah. Pelaku dan teman-temannya juga melempar korban dengan kursi yang ada di lokasi. Kursi berhasil ditangkis sehingga tidak mengenai tubuh korban.
Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, melalui Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, saat dihubungi Solopos.com Rabu, membenarkan laporan. Kasus masih dalam penyelidikan karena pelaku dan teman-temannya melarikan diri.
“Kami masih menyelidiki kasus ini. Diduga pelaku dan teman-temannya mengira korban preman dan cemburu penyanyi kesayangan mereka dijemput orang asing.”