News
Rabu, 15 Mei 2013 - 22:26 WIB

Malioboro Express Incar Pasar Wisata Jogja Malang

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PT KAI (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

PT KAI (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

MALANG—PT Kereta Api Indonesia (KAI) selama ini mengamati ada potensi pariwisata luar biasa antara Jogja dan Malang.

Advertisement

Memaksimalkan gairah itu, badan usaha transportasi itu akan mulai membidiknya dengan kereta api Malioboro Express (Molex).

Ke depan, PT KAI akan mulai mendesain kereta api itu dengan eksterior perpaduan antara budaya Jogja dan Malang.

Tujuannya tak lain menjadikan kereta api itu menjadi magnet pariwisata di dua kota itu.

Advertisement

“Sekarang kita harus membuka mata, ternyata potensi antara Jogja dan Malang ini tingkat mobilitas pariwisatanya luar biasa. Ditambah lagi dua kota itu memiliki objek wisata berskala internasional, maka kami pun akan bergerak menyasar pangsa itu,” ujar Manajer Promosi PT KAI, R. Agus Dwinanto saat menggelar sosialisasi dan promosi kereta api Molex di Hotel Batu Paradise, Malang, Rabu (15/5/2013).

Selanjutnya, dia menambahkan kereta api yang mulai diluncurkan September silam itu tidak terfokus untuk melayani penumpang reguler.

Agus menyebut mobilitas penumpang dari Malang ke Jogja, begitu pula sebaliknya memiliki keunikan. Jumlah penumpang yang datang dan kembali pada kedua kota itu jumlahnya hampir selalu sama. Data di PT KAI menunjukkan lebih dari 400.000 penumpang Jogja – Malang, begitu pula sebaliknya melakukan mobilitas dengan kereta. Molex sendiri menunjukkan pencapaian signifikan.

Advertisement

Sampai dengan Desember lalu, sebanyak 25.000 penumpang mulai menggunakan kereta ini.
“Itu hasil yang sangat menggembirakan bagi kami. Tentunya dengan program wisata ini kami harapkan akan lebih memberikan kontribusi positif. Demikian harapan kami juga mampu mendorong peningkatan jumlah pengunjung di kedua kota itu,” tandasnya.

Adapun Si Molex terbagi menjadi dua kelas, eksekutif dan ekonomi AC. Sampai dengan Juni nanti tiket kelas eksekutif masih dijual dengan harga Rp100.000. Sementara ekonomi AC seharga Rp80.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif