News
Selasa, 14 Mei 2013 - 23:24 WIB

TERORISME SOLO : Nu'im Keponakan Ba'asyir, Pilih Ditangkap Di Depan Kantor Kelurahan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Densus (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi Densus (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua terduga teroris asal Serengan, Solo di tempat dan waktu yang berbeda, Selasa (14/5/2013). Mereka disergap karena diduga terlibat jaringan teroris di sejumlah daerah yang belakangan terungkap.
Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, mereka adalah Slamet Pilih Utomo alias Pilih, 36, warga Dipotrunan RT 004/RW 011, Tipes, Serengan, Solo dan Qomasu Muawiyah Arob alias Nu’im, 39, warga Jl Kenong, Kampung/Kelurahan Joyotakan RT 003/RW 004, Serengan, Solo.

Pilih ditangkap di Jl Sadewa tepatnya di depan Kantor Kelurahan Serengan pukul 06.30 WIB. Sedangkan Nu’im diringkus di depan rumah pukul 17.00 WIB.

Penangkapan Nu’im diwarnai tembakan peringatan dari tim Densus. Nu’im merupakan keponakan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir (ABB).

Advertisement

Pilih ditangkap saat memboncengkan anak bungsunya, NHS, 6, melintas di Jl Sadewa dari arah timur. Salah satu personel Densus yang mengendarai motor sempat menabrakkan diri di Suzuki berpelat nomor B 6188 KT yang dikendarai Pilih untuk menghentikannya.

Tak lama berselang Pilih dan anaknya itu dibawa petugas menggunakan mobil minibus. Saksi mata, Widodo, 43, penarik becak yang mangkal di depan Kantor Kelurahan Serengan saat ditemui wartawan mengaku melihat penyergapan tersebut.

Ia yang saat itu berada di lokasi sejak pukul 06.00 WIB menyaksikan ada lelaki yang memboncengkan anak kecil dari arah timur dihentikan kelompok orang. Ia menceritakan, lelaki yang ditangkap sebelumnya telah diikuti sekitar enam orang yang seluruhnya mengendari motor.

Advertisement

Widodo juga mengaku melihat ada satu unit mobil membuntuti lelaki yang disergap. Saat berada di depan kantor kelurahan, beberapa pengendara yang mengikuti mendadak memepet lelaki yang memboncengkan anak kecil tersebut.

Tak lama berselang kolompok orang tak dikenal membawa lelaki dan anak kecil ke dalam mobil. Sedangkan motor yang semula dikendarai lelaki itu dibawa salah satu orang dari kelompok penyergap tersebut.

“Kejadiannya sangat cepat. Yang menyergap mengenakan pakaian sipil. Lelaki yang ditangkap memboncengkan anak kecil. Tidak ada suara tembakan atau lainnya,” ujar Widodo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif