Soloraya
Minggu, 12 Mei 2013 - 00:30 WIB

EKSPOR BERAS ORGANIK : Pengembangan Beras Organik Boyolali Jadi Tantangan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Bupati Boyolali, Seno Samodro mengaku optimistis produk beras organik yang dihasilkan di Kabupaten Boyolali bisa terus dikembangkan di wilayah itu. Jika sebelumnya komoditas tersebut baru dihasilkan di beberapa wilayah di Kota Susu, antara lain di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo dan Desa Catur, Kecamatan Sambi, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dapat mengembangkan lahan pertanian yang memproduksi beras organik tersebut di daerah lainnya.

Sebelumnya, beras organik asal Boyolali diekspor untuk kali pertama ke Belgia. Beras tersebut merupakan produksi kalangan petani padi Boyolali yang tergabung dalam organisasi Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli). Beras organik tersebut juga telah mendapatkan sertifikat organik internasional dan perdagangan berkeadilan dari The Institute for Marketology (IMO),

Advertisement

Pengembangan produksi beras organik di desa lain di Boyolali, menurut Bupati, menjadi tantangan bagi Pemkab setempat. Namun pihaknya meyakini potensi yang dimiliki wilayah itu dapat mendukung keberhasilannya.

“Itu [pengembangan beras organik di daerah lain di Boyolali] jadi tantangan buat kami,” ujarnya saat dimintai tanggapan seputar pengembangan beras organik di Boyolali, Sabtu (11/5/2013).

Bupati menyebutkan potensi Boyolali yang dapat mendukung pengembangan produksi beras organik tersebut di antaranya sumber air yang langsung berada di bukit-bukit kecil sehingga kualitas air dapat terjaga karena tidak tercemar atau terkontaminasi.

Advertisement

“Seperti halnya di Desa Dlingo dan Desa Catur, sumber air berada di bukit-bukit kecil dengan ketinggian rata-rata tidak sampai 1.000 meter. Dengan kondisi tersebut kualitas air bagus, tidak mudah tercemar atau terkontaminasi. Potensi itu yang diharapkan bisa mendukung pengembangan produksi beras organik di Boyolali,” kata Bupati.

Terpisah, Ketua Appoli, Susatyo mengatakan organisasi tersebut saat ini memiliki wilayah kerja yang mencakup 38 desa di 10 kecamatan di Boyolali.

“Dengan anggota sebanyak 3.328 orang di 67 kelompok tani di 38 desa,” papar Susatyo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif