Soloraya
Sabtu, 11 Mei 2013 - 07:15 WIB

Wow, Jenmani Kembali Naik Daun, Ditawar Hingga Rp20 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Jenmani Varigata (Googleimage)

Ilustrasi Jenmani Varigata (Googleimage)

KARANGANYAR — Setelah sekian lama terpuruk, jenmani kembali diburu di pasaran. Kebangkitan kembali tanaman anthurium khas Karanganyar ini dimulai sejak sebulan terakhir.

Advertisement

Varietas yang paling banyak diburu ialah jenmani varigata yang terbentuk lantaran adanya kelainan gen. Satu tanaman jenmani varigata ukuran sedang bahkan mencapai harga Rp20juta.

“Ini sudah ditawar Rp15 juta tapi enggak saya berikan,” ujar seorang pembudidaya jenmani asal Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Ispitri, 49, sembari menunjukkan sebuah tanaman jenmani varigata ukuran sedang.

Advertisement

“Ini sudah ditawar Rp15 juta tapi enggak saya berikan,” ujar seorang pembudidaya jenmani asal Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Ispitri, 49, sembari menunjukkan sebuah tanaman jenmani varigata ukuran sedang.

Ditemui Solopos.com dikediamannya, Ispitri menunjukkan koleksi jenmani hasil budidayanya yang mencapai ribuan biji. Ketika harga tanaman tersebut anjlok beberapa tahun lalu, dia masih setia membudidayakannya.

Ispitri bahkan tidak menyangka harga jenmani bakal kembali menanjak. Dia baru menyadari tingginya harga jenmani varigata setelah mengikuti pameran tanaman di Taman Balekambang beberapa waktu lalu.  Saat itu, lanjut dia, seorang kolektor tanaman dari Jakarta tertarik pada jenmani varigata yang dibawanya. Orang itu kemudian menawar tanaman itu dengan harga tinggi.

Advertisement

“Ini kan kelainan gen alami jadi unik, jarang juga yang punya,” imbuh dia.

Ispitri menuturkan tanaman hasil kelainan gen yang memiliki harga tertinggi yakni jenmani jenis cobra dan mangkok. Kedua varietas jenmani tersebut belum banyak dibudidayakan, sehingga termasuk dalam jenis tanaman langka.

“Jenmani cobra dan mangkok itu yang biasa saja harganya sudah tinggi, apalagi yang varigata bisa mencapai ratusan juta,” tuturnya.

Advertisement

Seorang kolektor tanaman asal Papahan, Tasikmadu, Edi Purwanto, mengaku sengaja datang ke kediaman Ispitri untuk mencari jenmani varigata. Namun, dia harus pulang dengan tangan kosong lantaran si empunya enggan menjualnya.

“Saya maunya yang masih kecil itu tadi, lebih kelihatan kelainannya, pengin saya pelihara sendiri sampai besar,” ujarnya.

Edi mengaku sebagai pemain lama dalam bisnis jenmani. Ketika mengetahui harga jenmani kembali menanjak dia langsung bergegas berburu tanaman langka itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif