News
Sabtu, 11 Mei 2013 - 15:27 WIB

PENGGEREBEKAN TERORIS : Wakapolri Sindir Media Bikin Operasi Senyap Tak Lagi Senyap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komjen Nanan Soekarna

Komjen Nanan Soekarna

SURABAYA — Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna menyindir peran media dalam lolosnya teroris di Kiaracondong, Bandung. Dengan peliputan media, gerakan polisi dapat ketahuan, sehingga seorang teroris penghuni di rumah di Bandung kabur.

Advertisement

“Rugi sama media. Jadinya tidak senyap lagi. Harusnya gerakan kita kan senyap agar jaringan mereka (teroris) tidak tahu,” kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna kepada wartawan di sela-sela Seminar Ekonomi dan Hukum Pra Konferensi Wilayah NU Jatim 2013 di Empire Palace, Jalan Embong Malang, Sabtu (11/5/2013).

Wakapolri itu mengatakan, untung saja penggerebekan tersebut dilakukan di 4 tempat secara serentak sehingga banyak yg dapat dilumpuhkan. Kalau saja penggerebekan dilakukan satu demi satu, bisa jadi hasilnya lain.

“Yang Bandung itu kosong karena mereka (teroris) sudah tahu,” lanjut Nanan.

Advertisement

Karena itu Nanan berharap agar ada sinergi untuk keperluan tersebut. Menurut Nanan, media seharusnya harus lebih mengedukasi masyarakat tentang upaya pencegahan, deradikalisasi, dan penyadaran.

“Jangan sampai teroris menggunakan media untuk sarana melakukan teror,” terang Nanan.

Meledaknya bom, kata Nanan, sudah merupakan media bagi teroris untuk menyebarkan teror. Dan itu disebarluaskan lagi oleh media ke khalayak.

Advertisement

“Media kemudian mendatangi keluarga teroris. Lalu orang tua atau istri si teroris mengatakan, anak saya baik. Padahal keluarganya belum tentu tahu,” jelas Nanan.

Nanan sendiri menampik jika polisi sengaja membawa media dalam upaya penangkapan teroris. “Masalahnya medianya yang pintar. Punya teman polisi memberikan informasi,” tandas Nanan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif