News
Selasa, 7 Mei 2013 - 17:25 WIB

Ya Ampun, Lantaran Uang Jajan Kurang, Remaja Nekat Curi Onthel

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Bunyi derit pintu besi ruang tahanan Polsek Banjarsari mengiringi langkah kaki tiga remaja laki-laki yang digelandang petugas keluar dari tahanan, Minggu (5/5/2013) pagi. Mereka berjalan membentuk barisan sembari menundukkan kepala menuju ruang gelar perkara. Takut sekaligus gelisah barang kali itu yang dirasakan mereka. Bagaimana tidak, salah satu penyidik menanyai mereka dengan nada tinggi sesaat setelah duduk di ruang pemeriksaan.

Kecemasan mereka kian meraja tatkala para pewarta turut bertanya. Sebelum menjawab pertanyaan wartawan salah satu dari mereka menanyakan identitas Solopos.com.

Advertisement

“Wartawan to Mas (wartawan ya Mas)? Waduh, muka saya jangan dimasukin koran ya Mas! Saya masih sekolah,” ujar salah satu remaja itu.

Polisi menangkap mereka di lokasi berbeda, Kamis (2/5/2013) lalu, lantaran diduga terlibat dalam pencurian onthel di Banjarsari sejak awal tahun ini. Para remaja itu adalah, AH, 16, warga Sumber, Banjarsari, Solo dan BP, 16, warga Kadipiro, Banjarsari, keduanya berstatus pelajar kelas X SMK di Solo. Satu orang lainnya AW, 15, warga Jajar, Laweyan, Solo.

Informasi yang diperoleh, kelompok mereka baru terbentuk awal tahun ini. Kendati demikian, aksi mereka tergolong terorganisasi dengan baik. Adalah AW orang yang menjadi pentolannya. AW saat ditanya Solopos.com mengakui telah mencuri onthel di beberada lokasi di Sukoharjo dan Solo. Setidaknya ia pernah mencuri bersama BP dan AH sebanyak delapan kali di sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS); Kartasura, Sukoharjo dan Banjarsari, Solo.

Advertisement

Ketika ditanya alasannya mencuri, AW pun mulai menyusun sejarah hitamnya. AW mengaku bingung harus berbuat apa setelah dikeluarkan pihak SMK di Solo tempatnya bersekolah tahun lalu karena kerap membolos. Sejak saat itu. Katanya, orangtuanya tak memberinya uang jajan.
Atas dasar itu AW mengajak BP yang merupakan mantan teman satu sekolahnya mencari uang. Namun sayang, niat mencari uang AW direalisasikannya dengan cara melanggar hukum, mencuri onthel.

“Kebetulan saat itu saya juga lagi butuh uang. Uang saku Rp6.000 setiap hari yang diberikan orangtua enggak cukup. Akhirnya saya mau diajak AW mencuri,” aku BP.

AW berkisah, aksinya bersama BP kali pertama dilaksanakan saat malam Tahun Baru empat bulan lalu. Pencurian demi pencurian pun kembali dikerjakan mereka lantaran tak pernah ketahuan korban maupun orangtua. AW pun mengaku berinisiatif menyewa kamar indekos di Banjarsari sejak dua bulan lalu sebagai tempat berkumpul dan merencanakan kejahatan bersama BP. Kali terakhir, AW merekrut AH yang juga mantan teman sekolahnya. Nahas bagi AH, aksi pertamanya bersama AW mencuri onthel di Sumpingan, Kadipiro, Banjarsari, Kamis pekan lalu, tak berjalan mulus. Aksi mereka tepergok sang pemilik onthel, Ali Rohmad.

Advertisement

“Hasil kejahatan saya jual Rp250.000-Rp600.000. Ya buat jajan saja,” aku AW.

Advertisement
Kata Kunci : Curi Onthel Remaja Uang Jajan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif