Jogja
Selasa, 7 Mei 2013 - 21:34 WIB

Segera Bongkar Bong Suwung, PT KAI Minta Warga Siap-Siap

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga beraktivitas di kawasan Bong Suwung sebalah sisi barat stasiun Tugu, Jogja, Selasa (7/5/2013). Warga yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bong Suwung menolak rencana penggusuran oleh PT. KAI. (Harian Jogja/JIBI/Gigih M Hanafi)

Warga beraktivitas di kawasan Bong Suwung sebalah sisi barat stasiun Tugu, Jogja, Selasa (7/5/2013). Warga yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bong Suwung menolak rencana penggusuran oleh PT. KAI. (Harian Jogja/JIBI/Gigih M Hanafi)

JOGJA—PT KAI berencana menggusur lapak-lapak di wilayah Bong Suwung, Jlagran, Gedongtengen dan Badran, Jetis, Jogja. Bahkan, PT KAI telah memberikan surat kepada 30 warga pemilik lapak-lapak yang berada di pinggir sepanjang rel kereta api itu.

Advertisement

Dari isi surat yang ditandatangani Kepala Stasiun Besar Tugu Jogjakarta Parjiyanto tersebut, PT KAI meminta agar penghuni bangunan semi permanen di kawasan itu dibongkar. Para pemiliknya juga diwajibkan untuk pindah ke wilayah lain.

“Dengan ini, kami imbau untuk kedua kalinya, agar penghuni bangunan liar untuk membongkar atau membersihkan secepatnya dari lingkungan emplasmen,” tulis Parjiyanto dalam surat yang diterima warga.

Menanggapi atas surat dari PT KAI tersebut, Selasa (7/5/2013) siang, sejumlah warga mengadakan pertemuan. Dari pertemuan tersebut diputuskan, warga Bong Suwung akan mendatangi gedung DPRD DIY untuk meminta perlindungan dari wakil rakyat.

Advertisement

Pihaknya sebenarnya sudah berkoordinasi dengan PT KAI. Hanya saja, hasilnya nihil. “Hari Jumat (10/5), kami berkunjung ke DPRD DIY. Kami meminta agar dibantu mencarikan titik temu dengan PT KAI. Kami siap untuk pindah asalkan tetap dilakukan dengan mediasi,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Bong Suwung Jati Nugroho.

Kepala Humas Daops VI PT KAI Sri Winarto, pihaknya berencana membangun taman di bekas Bong Suwung tersebut. Rencana tersebut sempat tertunda pada 2010 silam karena adanya perlawanan dari warga di kawasan tersebut.

Untuk pembongkaran tahun ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkot Jogja. ”Saat ini, masih dalam tahap sosialisasi kepada seluruh penghuni. Bila sudah selesai, kami akan kembali koordinasi untuk pembongkaran lapak-lapak tersebut. Kami akan koordinasi dengan Pemkot,” ujar Winarto saat dikonfirmasi, Selasa (7/5).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif