News
Sabtu, 4 Mei 2013 - 07:00 WIB

AS Buka Lapangan Kerja, Harga Minyak Melonjak

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Minyak Dunia JIBI/Harian Jogja/Reuters

Ilustrasi Minyak Dunia
JIBI/Harian Jogja/Reuters

NEW YORK-Harga minyak melonjak pada Jumat (3/5) atau Sabtu (4/5) pagi WIB, setelah laporan lapangan pekerjaan AS yang menggembirakan mengurangi kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi dan konsumen energi terbesar dunia itu.

Advertisement

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, menetap di 95,61 dolar AS per barel, atau naik 1,62 dolar AS dari tingkat penutupan Kamis.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, ditutup naik 1,34 dolar AS menjadi 104,19 dolar AS per barel di perdagangan London.

Kedua kontrak memperpanjang kenaikan tajam pada Kamis di atas 3,0 dolar AS, ketika para investor menyambut penurunan suku bunga utama seperempat poin oleh Bank Sentral Eropa (ECB) ke rekor terendah 0,50 persen.

Advertisement

Pasar minyak dan saham menguat setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Amerika Serikat menambahkan 165.000 lapangan pekerjaan pada April, jauh di atas ekspektasi, dan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 7,5 persen.

Memperkuat kabar baik itu revisi naik pertumbuhan lapangan pekerjaan untuk Februari dan Maret yang menunjukkan tambahan 114.000 pekerjaan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Kabar positif itu mengirim ekuitas melambung, dan WTI pergi melonjak bersama,” analis BMO Capital Markets mengatakan dalam sebuah catatan pasar.

Advertisement

WTI mencatat harga harian tertinggi 96,04 dolar AS. “Seseorang tidak benar-benar bersemangat untuk memegang posisi jangka panjang ke akhir pekan dan karena itu melepasnya di penutupan,” kata analis.

Pasar sebagian besar mengabaikan beberapa rincian mengecewakan dalam laporan pekerjaan AS –seperti penurunan jam kerja– dan sepasang indikator sektor manufaktur dan jasa AS yang lebih lemah dari perkiraan pada sore hari.

Pasar minyak menguat meski penumpukan pasokan minyak mentah AS pekan lalu mencapai tingkat tertinggi sejak 1981 dan permintaan produk minyak terus melemah, Tim Evans dari Citi Futures mengatakan.

“Intinya di sini tampak bahwa sementara ada peningkatan permintaan untuk ‘paper barrels’, sebuah selera untuk risiko, pasar minyak AS dan global masih jauh dari ketat.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif