Tanpa menunggu lama, Koplo dan Cempluk pun mendatangi kantor pemasaran perumahan tersebut. Oleh sales pemasaran, sebut saja Gendhuk Nicole, mereka diberi penjelasan gamblang dari A sampai Z soal fasilitas, teknik bangunan, hingga prospek ke depan. Akhirnya Koplo pun booking fee tempat dan membayar administrasi sesuai kesepakatan.
Selanjutnya, Koplo dan Cempluk beserta anak-anaknya rajin datang ke lokasi untuk sekadar melihat perkembangan pembangunan calon rumahnya, sejak pasang fondasi, tembok, atap hingga menjelang finishing. Bahkan tidak segan-segan mereka memberikan sekadar minuman dan camilan kepada para tukang yang menggarapnya biar lebih semangat.
“Mas, mbok kita ke kantor pemasaran. Soalnya sesuai perjanjian, kalau sudah mulai rampung kita harus melunasi uang muka,” kata Cempluk yang diiyakan suaminya. Mereka pun berangkat.
“Selamat pagi Bapak-Ibu, ada yang bisa saya bantu?” sambut Gendhuk Nicole dengan ramah.
“Begini Mbak. Rumah saya sudah sampai tahap finishing, sekarang saya mau melunasi uang muka,” kata Jon Koplo.
Gendhuk Nicole malah plenggang-plenggong. “Hlo, rumah Bapak kan masih fondasi,” jawab Gendhuk. “Menurut catatan kami, rumah Bapak bukan yang di blok tadi, tapi blok sebelah utaranya lagi…” jelasnya.
Dari penjelasan yang tharik-tharik dari Gendhuk, Koplo dan Cempluk hanya bisa ndomblong, lalu meninggalkan kantor pemasaran dengan perasaan malu.
“Ealah, tiwas saben dina ditiliki, bul dudu omahe…!” gerutu Koplo.
Sriyatno, Perumahan Puri kahuripan Blok G No 12 RT 001/RW 008 Jati, Jaten, Karanganyar 57731