Sport
Selasa, 30 April 2013 - 18:44 WIB

PEMUKULAN TERHADAP WARTAWAN: Komdis PSSI Masih Tunggu Laporan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wartawan Harian Jogja (Media Grup SOLOPOS) saat diperiksa di RS PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten beberapa waktu lalu. (Harian Jogja/JIBI/Arief Junianto)

Wartawan Harian Jogja (Media Grup SOLOPOS) saat diperiksa di RS PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten beberapa waktu lalu. (Harian Jogja/JIBI/Arief Junianto)

JAKARTA—Pihak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI masih menunggu  laporan dari Badan Liga Indonesia (BLI) terkait kerusuhan yang terjadi di Stadion Manahan Solo, ketika Persis Solo menjamu PSIM, Sabtu (27/4).

Advertisement

Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan mengakui, hingga Selasa (30/4) siang, pihaknya belum menerima laporan apapun terkait kerusuhan tersebut. Padahal, dari laporan itulah pihaknya baru bisa melakukan sidang.

“Kami belum menerima laporan apapun, baik dari PT LI maupun pihak lain yang terkait kasus tersebut,” akunya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menunggu surat protes dari pihak lain yang merasa dirugikan, dalam hal ini adalah PSIM. Akan tetapi, sama halnya dengan laporan PT LI, surat protes dari PSIM pun juga belum diterimanya.

“Jadi selama belum ada laporan, kami ya tidak bisa memprosesnya,” ujarnya.

Advertisement

Terpisah, Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastowo mengakui pihaknya masih mengumpulkan berkas-berkas pendukung. Sebut saja misalnya, salinan berita acara pertandingan.

“Kalau laporan PT LI nantinya hanya akan berkisar pada laporan pertandingan saja, sedangkan surat dari kami adalah terkait kerugian yang kami derita. Itulah, kami masih menunggu salinan berita acara dari Pengawas Pertandingan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, laga Persis Solo kontra PSIM, Sabtu (27/4) diwarnai insiden penyerangan sekelompok suporter Persis Solo. Dua pemain PSIM dan satu orang sopir tim menjadi korban dalam insiden itu.

Advertisement

Tak hanya pemain tim tamu yang jadi korban, wartawan Harian Jogja (media Grup SOLOPOS), Jumali, juga menjadi korban pemulukan. Jumali mengelami luka lebam di bagian wajah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif