Umum
Senin, 29 April 2013 - 20:30 WIB

REAL MADRID Vs BORUSSIA DORTMUND : Santillana Sarankan Madrid Manfaatkan Bola Mati

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Real Madrid. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Ilustrasi Real Madrid. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

MADRID—Legenda Real Madrid, Carlos Santillana, menyemati pasukan Jose Mourinho agar berjuang hingga titik penghabisan untuk membalikkan keadaan lawan Borussia Dortmund pada leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (1/5) dini hari WIB.

Advertisement

Madrid menatap tantangan berat membalikkan ketertinggalan 1-4 dari Dortmund di Westfalenstadion, medio pekan lalu. Santillana, yang menghabiskan 17 tahun bersama Madrid, pernah merasakan comeback fantastis bersama Madrid.

Dia menjadi pahlawan kemenangan Los Blancos dalam comeback bersejarah lawan Derby Country di kejuaraan Eropa 1975. Santillana juga terlibat dalam sejumlah comeback fantastis dalam kompetisi Eropa di sepanjang kariernya, termasuk saat melawan Borussia Monchengladbach, Inter Milan dan Anderlecht.

Santillana pun memotivasi skuat Los Blancos melakukan comeback bersejarah seperti yang pernah dirasakannya. Santillana menyarankan Mesut Ozil dkk agar memanfaatkan keunggulan di bola-bola mati.

Advertisement

“Sekarang di klub ada para pemain yang andal dalam tendangan bebas, bukan hanya Ronaldo. Mereka harus mengambil keuntungan dari itu dan berharap mendapatkan tendangan bebas di sekitar tepi kotak penalti,” kata Santillana kepada Marca seperti dilansir Football Espana, Senin (29/4).

“Anda tidak bisa hanya memenangi pertandingan dengan kualitas, di mana itu yang kami miliki, Anda juga harus pandai dalam beberapa situasi di pertandingan. Anda harus berjuang untuk setiap bola,” imbuhnya.

Dia juga berpendapat Madrid bisa membalikkan keadaan dengan dukungan penuh dari publik Santiago Bernabeu. “Itu pertandingan mengejutkan yang penuh dengan emosi. Saya ingat publik Bernabeu berada di belakang tim dari menit pertama hingga menit ke-90,” ujar mantan striker Madrid berusia 60 tahun itu.

Advertisement

“Ketika kami harus membalikkan pertandingan di mana sebelumnya kami kalah, kami semua yakin setelah di ruang ganti pemain bahwa kami bisa bangkit dari segalanya di Bernabeu, dengan dukungan suporter. Sebanyak 100.000 orang berteriak di atas dengan suara mereka,” imbuh Santillana.

“Terpisah dari keharusan menaruh fokus penuh, Anda juga harus menempatkan lawan benar-benar di bawah tekanan, berjuang untuk setiap bola seolah-olah itu menjadi hal terakhir yang Anda lakukan dalam hidup Anda.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif