News
Minggu, 28 April 2013 - 15:40 WIB

RAFFI AHMAD BEBAS : Hotma Laporkan BNN ke Presiden

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Raffi Ahmad (Dok/JIBI/SOLOPOS/Antara)

Raffi Ahmad (Dok/JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA–Kuasa hukum Raffi Ahmad, Hotma Sitompul akan melaporkan Badan Narkotika Nasional (BNN) bila pemberhentiannnya sebagai kuasa hukum Raffi dijadikan syarat disetujuinya penangguhan penahanan Raffi oleh BNN.
“Saya menerima bila memang tidak dibutuhkan lagi oleh klien saya, itu hak dia. Namun saya tidak terima cara BNN memaksa klien saya untuk memberhentikan saya sebagai syaratnya,” ujar Hotma di Jakarta, Sabtu (27/4/2013).

Advertisement

Untuk itu, ia berencana akan melaporkan pihak BNN ke Kompolnas, Komnas HAM hingga Presiden. Karena ia menilai BNN telah melecehkan profesinya sebagai pengacara sehingga ia menilai hal itu merupakan pelanggaran berat.

“Saya sudah dilecehkan, saya akan laporkan BNN ke Kompolnas, Komnas HAM hingga Presiden. Ini penghinaan yang dilakukan lembaga tinggi negara terhadap profesi advokat,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kuasa hukum Raffi Ahmad, Hotma Sitompul mengaku dikabulkannya penangguhan penahanan Raffi didasari dengan syarat oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN).

Advertisement

Syarat tersebut, Raffi Ahmad harus memberhentikan dirinya secara paksa sebagai kuasa hukumnya.

“Ibunda Raffi (Amy Qanita) telah mengatakan kepada saya bahwa ia terpaksa melepas saya sebagai kuasa hukumnya, sebagai syarat Raffi keluar dari Lido,” terang Hotma di saat dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (28/4/2013).

Hotma mengaku pasrah dan menerima apapun yang menjadi keputusan ibunda Raffi dan keluarga bila memang hal itu yang terbaik bagi anaknya tersebut.

Advertisement

“Saya sih nggak masalah, karena itu memang hak nya. Bahkan saya angkat topi bagi ibunda Raffi, karena ia sangat gigih untuk membebaskan anaknya,” katanya.

Walaupun begitu, bila memang benar BNN memaksa Amy untuk memberhentikannya, maka itu adalah suatu tindakan yang mencoreng institusi tersebut.

“Saya sangat kecewa dan sayangkan bila memang ini terjadi,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif