News
Jumat, 26 April 2013 - 01:45 WIB

UN 2013 : Siswa Pilih Ujian Nasional Dihapus

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi UN 2013 (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi UN 2013 (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Sejumlah siswa jenjang SMA meminta Ujian Nasional (UN) dihapus dan diganti dengan sistem yang baru. Sebab, selama ini UN selalu dianggap sebagai momok yang menakutkan.

Advertisement

Selain itu, siswa juga mengaku was-was jika kondisi penyelenggaraan UN tahun depan carut marut seperti tahun ini. “Menurut saya UN itu tidak terlalu penting, jadi mending dihapus. Lebih baik menggunakan Ujian Sekolah (US) saja karena UN itu ribet dan menjadi momok untuk siswa,” kata salah satu siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur (PL) St Yosef Solo, Yustina Ega, ketika ditemui Solopos.com di sekolah setempat, Kamis (25/4/2013).

Dengan US, lanjutnya, sebenarnya sudah bisa menjadi patokan untuk mengukur kemampuan siswa. Oleh sebab itu, dia menginginkan UN dihapus. Dia mengaku takut jika pelaksanaan UN tahun depan tidak mengalami perubahan seperti tahun ini yang kacau. Menurutnya, tidak adil jika lulus tidaknya siswa ditentukan dalam empat hari dalam UN.

“Apalagi dengan 20 model soal itu bisa menambah stress siswa, setiap tahun itu juga semakin sulit jadi rasanya takut,” katanya. Selain itu, dia juga khawatir dengan model naskah UN yang harus dipisahkan dan disobek sendiri oleh siswa.

Advertisement

Rekan Yustina, Maria Indah Gresandi, menambahkan saat ini kualitas pendidikan yang ada di kota dan daerah juga masih terpaut jauh. “Kualitas pendidikannya kan juga belum sama, sekolah pinggiran pasti tidak sebagus yang ada di kota,” kata siswa kelas XI IPS SMA PL St Yosef Solo, Kamis.

Salah satu siswa SMAN 4 Solo, Oktavia Putri Kurnia Arga, berpendapat sistem UN harus diperbaiki supaya tahun depan tidak lagi carut marut seperti sekarang. Namun, jika tidak ada perubahan sistem tahun depan, dia meminta UN untuk dihapus. Dengan sistem yang saat ini diterapkan, menurutnya, membuat beban mental untuk siswa.

“Harus ada sistem UN yang baru, rapi dan memudahkan siswa. Tidak seperti sekarang ini yang membuat siswa berpikir keras dan beban mental,” kata siswa kelas X saat ditemui Espos di SMA PL St Yosef Solo,

Advertisement

Sementara itu, salah satu siswa dari SMAN 1 Mojolaban, Sukoharjo, Krisna Cahyantika, mengaku sudah beberapa kali mendengar wacana dibubarkannya UN. “Saya jadi was-was kalau UN dibubarkan nanti penentu kelulusan memakai apa?” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di SMA St Yosef Solo, Kamis.

 

Menurutnya, penyelenggaraan UN tahun ini yang carut marut memang menjadi tanggung jawab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Dia menilai Mendikbud tidak bisa serta merta menyalahkan percetakan. Jika pemerintah serius menerapkan UN, seharusnya persiapannya benar-benar matang.

Menurutnya, sistem UN memang sudah saatnya diganti dengan cara yang baru. Sebab, dia menilai sistem UN yang saat ini diterapkan masih belum adil, seperti dalam pemilihan mata pelajaran yang diujikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif