Pada suatu hari saat Mbah Cempluk sedang tidur, ndilalah pasien yang berada persis di sampingnya habis masa kontraknya alias meninggal. Padahal saat itu tak ada seorang pun keluarga yang menunggui. Sementara pihak rumah sakit menghubungi keluarga pasien, jenazah itu ditutup kain jarit oleh perawat. Gendhuk Nicole yang sedang menunggui neneknya agak merinding juga melihat jenazah itu. Ia lalu keluar untuk mencari suasana.
Beberapa saat kemudian, rombongan keluarga jenazah berdatangan dan langsung masuk ke ruang pasien. Nah, di sinilah kisah lucu ini terjadi.
Dua orang lelaki, sebut saja Jon Koplo dan Tom Gembus, langsung masuk dan menubruk sosok yang ditutupi kain jarit tersebut sambil menjerit dan menangis. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara? Tiba-tiba saja dari balik kain jarit tersebut terdengar suara gelagapan minta tolong! “Tolooong… Toloooong…! Ada apa ini? Sampeyan siapa?” tanya Mbah Cempluk terkaget-kaget.
Koplo dan Gembus pun tak kalah kaget. “Hlo! Ngapunten Mbah, kula kinten njenengan ibu kula. Hla ingkang seda pundi?” tanya Jon Koplo.
“Hla njenengan kok krukupan jarik?” tanya Tom Gembus.
“Kula nek tilem pancen kulina krukupan jarik kok, Mas? Enten napa ta niki?” tanya Mbah Cempluk yang memang belum mudheng.
Setelah Gendhuk Nicole masuk dan menjelaskan kejadian sebenarnya, barulah keluarga itu mudheng anggota keluarganya meninggal di kamar sebelah.
Suasana berkabung pun untuk sementara jadi ger-geran oleh penunggu pasien lain.
Ismiyatun, Kuncen RT 001/RW 012 Makamhaji, Kartasura 57161