Umum
Kamis, 25 April 2013 - 20:11 WIB

Persifa Fak-Fak Kecewa dengan Ulah Suporter Solo

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Persifa Fak fak dan Persis Solo menghentikan permainan sejenak karena pandangan terganggu setelah suporter di tribun selatan menyalakan bom asap dalam laga Liga divisi utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Rabu (25/4). Persis akhirnya unggul dengan skor 1-0 atas Persifa. JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu

Para pemain Persifa Fak fak dan Persis Solo menghentikan permainan sejenak karena pandangan terganggu setelah suporter di tribun selatan menyalakan bom asap dalam laga Liga divisi utama LPIS di Stadion Manahan, Solo, Rabu (25/4). Persis akhirnya unggul dengan skor 1-0 atas Persifa. JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu

SOLO -Kubu Persifa Fak-Fak kecewa dengan ulah suporter Solo, Pasoepati yang menyalakan smoke bomb secara berlebihan di menit ke-61. Gara-gara smoke bomb itu, pertandingan harus dihentikan lebih dari 10 menit. Tak hanya Persifa, tim tuan rumah juga harus kehilangan momentum permainan yang sudah dimiliki.

Advertisement

Kedua tim harus kehilangan konsentrasi setelah menghimpun energi dan konsentrasi untuk saling menyerang. Di laga kemarin, Persis Solo menang tipis 1-0 dari Persifa Fak-Fak di lanjutan Grup 2 DU LPIS di Stadion Manahan, Kamis (25/4/2013).

Smoke bomb yang dinyalakan Pasoepati di tribun selatan membuat jarak pandang pemain menjadi kabur. Hal ini otomatis mengganggu jalannya pertandingan. Melihat smoke bomb yang berlebihan, wasit Yudi Nurcahya harus menghentikan jalannya laga. Pada kesempatan ini, aparat keamanan juga tak bisa berbuat apa-apa untuk memadamkan kepulan asap.

Laga Persis melawan Persifa sendiri berjalan dalam tensi tinggi. Pemain dari kedua kubu sering terlibat duel fisik saat memperebutkan bola. Sedikitnya empat pemain memperoleh peringatan dari sang pengadil. Masing-masing pemain itu, yakni Dede Kiky G (Persifa Fak-Fak), Diva Tarkas (Persis Solo), Engel Bertus (Persifa) dan Agus Supriyanto (Persifa).

Advertisement

Saat laga memasuki menit ke-90, aparat keamanan menganggap Pasoepati di tribun selatan kembali menyalakan smoke bomb. Agar laga tetap berjalan, aparat kepolisian nekat naik ke tribun selatan. Hal ini justru menimbulkan kericuhan di tribun selatan. Pasoepati terpaksa mencemooh aparat yang berusaha ‘mengamankan’ beberapa anggota Pasoepati. Beruntung, kericuhan itu tak berlangsung lama dan aparat kepolisian bersedia turun dari tribun. Sementara di tribun utara, sesama anggota Pasoepati justru terlibat adu jotos sendiri. Tak begitu jelas penyebab terjadinya kericuhan kecil tersebut.

“Saya menganggap Solo adalah tempat paling aman untuk menggelar laga sepak bola. Tapi, kejadian tadi [smoke bomb] justru merusak citra Solo. Asap itu bisa mengakibatkan ISPA dan saya tidak setuju hal itu. Oleh karenanya, saya akan protes ke PSSI. Kalau secara teknis, saya menganggap, anak-anak sudah bisa mengimbangi permainan tuan rumah,” kata Ketum Persifa Fak-Fak yang juga Bupati Fak-Fak, Mohammad Uswanas, saat ditemui wartawan seusai pertandingan.

Pelatih Persis, Widyantoro, mengaku dihentikannya laga selama beberapa menit justru mempengaruhi konsentrasi anak asuhnya. Persis harus berjuang mengamankan skor 1-0 dari tim lawan. Persis pun mulai mendapatkan tekanan dari Persifa melalui serangan balik setelah kejadian smoke bomb itu.

Advertisement

“Begitu pertandingan dihentikan, otomatis mempengarui tim. Tapi, kemenangan ini tetap harus disyukuri dan saya berterimakasih pada Pasoepati yang telah mendukung kami,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif