Ah-tenane
Rabu, 24 April 2013 - 08:15 WIB

Nggodhog Ceret

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sekitar pukul 03.00 WIB, Lady Cempluk baru sampai di rumahnya, daerah Sawit, Boyolali, setelah pulang menghadiri suatu acara di luar kota beberapa waktu lalu. Sampai rumah, ia masih sempat ngeloni  anak balitanya yang ikut terbangun karena mendengar ibunya datang. Agar tidak kesiangan, Cempluk memasang alarm pukul 05.00 WIB.

Alarm berbunyi, Cempluk pun terbangun. Sebagai ibu rumah tangga, ia harus memulai aktivitas paginya meskipun ngantuk-nya pol. “Oooaaahmmm… Halah, kok ya wis esuk ta ya,” gumamnya sambil gruyah-gruyuh berjalan menuju dapur.

Advertisement

Ceklek..!.Kompor gas dinyalakan. Seperti biasa, yang pertama dilakukan adalah nggodog wedang. Sambil menunggu air mendidih, Cempluk isah-isah. Biasanya, ketika acara isah-isah  selesai, air sudah mendidih.

Tapi pagi itu beda, sampai ia selesai isah-isah, suara kemrengseng belum juga terdengar. Cempluk pun menyapu di dapur. Lama-lama ia penasaran, “Banyuku kok ora umup-umup?”

Setelah diperhatikan, ternyata gocekan tutup ceretnya undlap-undlup naik-turun. Bau plastik terbakar juga tercium.

Advertisement

Cempluk lalu mematikan kompor dengan panik. Diangkatnya ceret tersebut mak nying… Ternyata ceretnya ringan sekali. Rupanya ia tadi lupa mengisi air. Yang diengkrongke adalah ceret kosong. Setelah tutup ceret dibuka, ternyata gocekan tutup ceretnya yang terbuat dari plastik itu sudah meleleh sampai ke bawah.

Kantuk Cempluk langsung hilang, berganti dengan malu dan anyel kepada dirinya sendiri. Dengan sangat terpaksa Cempluk mempensiunkan ceret yang sudah gosong itu. “Tujune ora ana sing ngerti,” gumamnya.

Anasanti Darah Setomo, Rejosari RT 001/RW 001 Bendosari, Sawit, Boyolali

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Ah Tenane Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif