Jogja
Rabu, 24 April 2013 - 03:30 WIB

3 Mesin Kapal Dicuri, Nelayan Nganggur

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

GUNUNGKIDUL—Tiga mesin perahu jukung bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikelola Kelompok Usaha Bersama (KUB) Minosegoro di Pantai Ngandong, Desa Sidorejo, Kecamatan Tepus, hilang digasak kawanan pencuri, Selasa (23/4). Akibat kejadian tersebut, sembilan nelayan terpaksa menganggur.

Ketua KUB Minosegoro Rujimanto, 41, saat dihubungi Harian Jogja memaparkan peristiwa pencurian itu baru diketahuinya sekitar pukul 05.00 WIB oleh dua anggota KUB yakni Sutikno, 34 dan Ngadiran, 40. Keduanya saat itu hendak melaut.

Advertisement

Kedua nelayan itu heran karena tiga mesin yang baru dibeli dua bulan lalu seharga Rp54 juta itu sudah tidak ada di dalam gudang penyimpanan. “Saya langsung lapor polisi,” katanya.

Menurut Rujiman, gudang penyimpanan yang tidak jauh dari laut itu memang tidak dikunci. Namun gudang ditutup rapat. Orang yang belum pernah ke gudang tidak akan bisa membukanya.

Atas dasar itu, Rujimanto yakin pencuri sudah mengetahui situasi dan kondisi gudang penyimpanan mesin perahu. “Sebenarnya ada enam mesin dalam gudang itu. Tetapi yang diambil hanya tiga, yang baru semua,” katanya heran

Advertisement

Pencurian tersebut juga membuat para nelayan menganggur. Setidaknya sembilan nelayan tidak bisa mencari nafkah. Rujimanto mengaku sudah mengomunikasikan kejadian tersebut kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul. Selanjutnya dia akan membuat laporan kepada Kementerian Perikanan dan Kelautan.

Pada 2012 lalu Kementrian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan kepada para nelayan di Gunungkidul. Bantuan tersebut berupa uang tunai yang dibagikan langsung melalui KUB. Ada 18 kelompok yang memperoleh bantuan Rp100 juta per kelompok.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Suhadi menduga pencuri lebih dari satu orang. Maling masuk ke gudang dengan mudah karena gudang tersebut tidak dikunci. “Pelaku masih kami selidiki,” katanya.

Advertisement

Suhadi mengimbau kepada para nelayan untuk waspada saat menyimpan mesin-mesin perahu agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sebab, kata Suhadi, kejadian yang menimpa KUB Minosegoro, disebabkan kelalaian pengelola. Gudang yang jauh dari permukiman itu tidak diberikan kunci pengaman.

“Lokasi gudang itu pinggir pantai, tidak ada orang di situ. Ada orang teriak pun penduduk tidak akan mendengar,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif