SOLOPOS.COM - Ilustrasi kompleks perumahan (JIBI/SOLOPOS/Dok)
SOLO — Tingginya potensi pasar perumahan mendorong Real Estate Indonesia (REI) kembali menggelar pameran properti kali kedua di tahun ini, bertempat di Solo Paragon Mall, 8-19 Mei mendatang.
Sebanyak 15 perusahaan pengembang perumahan siap meramaikan ajang pameran yang mengangkat tema besar Go Green Property, dengan target transaksi mencapai Rp150 miliar. Tema green property ini identik dengan program REI nasional dan kampanye kepada kalangan pengembang perumahan untuk mengembangkan kawasan yang berwawasan lingkungan.
Humas REI Solo, Anthony Hendro, menyatakan green property mengatur di sebuah kawasan perumahan harus menyediakan 30%-40% lahan terbuka hijau seperti taman, termasuk untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Dia menyampaikan, saat ini konsumen perumahan semakin cerdas dan kritis. Banyak calon pelanggan yang mulai mempertimbangkan ketersediaan lahan terbuka hijau ini sebelum memutuskan membeli rumah. Tetapi di satu sisi, belum banyak pengembang perumahan yang belum menyadari pentingnya sarana ini. Semestinya, tren ini dijadikan peluang untuk mengembangkan green property.
“Minat pasar terhadap perumahan yang menyediakan lahan terbuka hijau mulai tumbuh pesat. Ini ada kaitannya dengan penataan kawasan yang ada kaitannya dengan nilai investasi. Biasanya, perumahan dengan fasilitas lahan terbuka hijau lebih menguntungkan dari sisi investasi,” kata Anthony, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Jumat (19/4/2013).
Dia juga menyampaikan, green property tidak hanya sekadar dari ketersediaan lahan hijau tetapi juga pemakaian material bangunan.
