Seperti beberapa pekan yang lalu, salah satu kantor dinas di Solo merayakan hari ulang tahun dengan nanggap wayang semalam suntuk. Koplo dan Gembuspun bergegas menuju tempat itu. Seperti biasa, setelah parkir mereka masuk dan menerima snack secara gratis, lalu duduk di kursi yang kosong.
Sudah menjadi kebiasaan Koplo, kalau menonton wayang pasti ndhobel snack.
“Sik ya, Mbus. Biasa…” kata Koplo sambil berdiri.
“Sik ya, Mbus. Biasa…” kata Koplo sambil berdiri.
Gembus Cuma mesem sambil makan snack-nya. Ia sudah tahu apa yang akan dilakukan temannya itu.
Koplo keluar dari tarub dengan mlipir-mlipir lewat pintu samping. Dengan idenya yang cemerlang, Koplo kembali masuk melalui pintu depan. Terang saja, ia dikasih snack lagi oleh petugas tanpa ada kecurigaan sedikit pun.
“Ha..ha..ha..” sontak suara penonton riuh, termasuk Tom Gembus.
“Konangan kowe, Plo!” ejek Gembus sambil ngguyu kemekelen.
“Asem ik, dhalange ampuh tenan… Ngerti-ngerti men yen aku ndhobel,” batin Koplo sambil menyembunyikan mukanya. Padahal dalang itu di setiap pertunjukan selalu mengeluarkan banyolan seperti itu untuk mencairkan keadaan…
Bisri Nuryadi, Bolon, Rt 004/002 Colomadu Karanganyar