Soloraya
Rabu, 17 April 2013 - 06:26 WIB

PILKADES KLATEN : Palona Ketitang Keluhkan Dana Desa Belum Turun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

JUWIRING—Anggota Panitia Pencalonan dan Pengangkatan (Palona) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Ketitang, Kecamatan Juwiring, Klaten mengeluhkan belum cairnya dana pilkades yang berasal dari kas desa. Akibatnya hingga kini, gaji palona belum terbayarkan.

Advertisement

“Dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten senilai Rp10,750 juta dan dana dari calon kepala desa (cakades), Paryono, senilai Rp30 juta sudah cair. Tapi dana dari kas desa senilai Rp9 juta belum cair. Selain itu hingga kini belum ada kepastian kapan dana tersebut bisa cair,” ungkap salah satu anggota Palona Pilkades Ketitang, Dwi Wiyanto kepada Solopos.com, Selasa (16/4/2013).

Dwi menuturkan hingga kini pembubaran palona hanya menunggu pembagian gaji. Hal yang sama juga diungkapkan anggota palona lainnya yang enggan disebut namanya. Dia menyatakan dari pihak desa belum memberikan kepastian kapan dana tersebut akan cair.

“Semua anggota palona menunggu pembayaran gaji tersebut.”

Advertisement

Sementara itu, Ketua Palona Pilkades Ketitang, Sunarwan, menuturkan hingga kini dana desa belum cair karena kas desa kosong. Menanggapi hal itu, Dwi menuturkan pihaknya mengetahui perihal kosongnya kas desa. Namun dia menyangsikan kondisi tersebut.

“Ketitang itu desa yang kaya, masak sampai desa kosong. Apalagi pelaksanaan pilkades tentu sudah mempunyai pos anggaran, tapi kenapa kas desa kosong?” kata Dwi.

Menurut Suwondo, kas desa kosong karena pemasukan minim. Suwondo menuturkan pemasukan bisa didapat dari melelang aset desa. Namun dia mengatakan pelelangan akan dilakukan setelah serah terima jabatan dari Kepala Desa (Kades), Sudarman Heru Puspito, kepada Kades terpilih, Paryono.

Advertisement

Suwondo menyatakan pemilihan pelelangan aset setelah serah terima jabatan dimaksudkan supaya tidak ada masalah dengan kades terpilih. Oleh karena itu, Suwondo menyatakan untuk sementara waktu pihaknya akan meminjam kepada pihak ketiga guna menutup kekurangan yang ada.

“Sebenarnya ada sisa Rp4 juta dari dana pelaksanaan pilkades Kamis [11/4/2013] lalu. Tapi karena dana sangat terbatas jadi belum kami bagi. Palona ada 31 orang dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ada sembilan orang jadi tidak mencukupi,” ujar Suwondo.

Gaji ketua, bendahara dan sekretaris palona senilai Rp600.000 sedangkan anggota palona senilai Rp400.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif