Namun sial, begitu keluar dari kampus, ndilalah mak bresss, tiba-tiba hujan turun. Payahnya lagi, Tom Gembus tidak membawa jas hujan. Mereka pun terpaksa ngeyup di dekat sebuah warung. Karena belum mandi dan merasa dekil, Jon Koplo punya ide cemerlang. Ia akal-akal membeli sabun, lalu dengan mengambil air hujan, dia usapkan sabun itu ke wajahnya sampai berbuih.
Dasar nasib lagi sial, disaat dia asyik ngusek-usek wajahnya yang mumpluk tersebut, tiba-tiba hujannya berhenti.
“Waduh, mau bilas pakai apa ini?” Koplo kebingungan.
“Mbak.. mbak, minta airnya dong, atau beli air mineral buat raup nih,” pinta Koplo kepada pemilik warung.
“Sori Mas, di sini nggak ada air, saya juga nggak jual air mineral,” jawab Gendhuk Nicole, penjaga warung tersebut.
Tom Gembus punya ide yang tak kalah cemerlang. “Sudahlah, ayo naik! Nanti di jalan kalau ketemu sumur atau kamar mandi kita mampir sebentar,” ajak Gembus.
Payahnya, Tom Gembus sengaja tidak mengajak mampir ke sumur umum atau kamar mandi di sepanjang perjalanan walau Jon Koplo ngamuk-ngamuk. Keruan saja sesampai di rumah Cempluk, Koplo jadi bahan tertawaan teman-teman Cempluk yang siap berpesta.
Muhamamd Hafidh Pribadi, Kelurahan Bumi RT 003/RW 001, Laweyan, Solo