Ah-tenane
Sabtu, 13 April 2013 - 08:41 WIB

Dikira Wong Edan

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pepatah Jawa, ajining raga gumantung ing busana, agaknya tidak berlaku bagi Jon Koplo. Pemuda Kartasura ini suka berpakaian sak-sak’e. Celana jins sobek-sobek, baju belel, rambut acak-acakan, identik dengan penampilannya. Ia tidak peduli penilaian orang lain. Yang penting ia merasa nyaman. Akan tetapi gara-gara suka berpakaian sak karepe wudele dhewe itu lah Jon Koplo mengalami kekonyolan ini.

Ceritanya, pada suatu sore ia dimintai tolong Tom Gembus, sohib dekatnya, mengantar ngapel di rumah Gendhuk Nicole. Mereka berangkat berboncengan sepeda motor. Sesampai di depan rumah Gendhuk Nicole, Koplo turun duluan, sementara Gembus masih memarkir motornya di samping rumah.

Advertisement

Nah, saat berjalan menuju pekarangan rumah itulah Jon Koplo dibengoki Mbah Cempluk, nenek Genduk Nicole yang sedang menyapu halaman. “Heh, minggir! Lunga kana…! Aja neng kene…!!!” bentak nenek itu sembari mengacung-cungkan sapunya.

Mendengar teriakan, itu Jon Koplo pun segera keluar pagar rumah. Tom Gembus yang muncul kemudian lalu bertanya kepada Mbah Cempluk, “Enten napa, Mbah?”

“Kae lho Mbus! Ana wong edan arep mlebu omah kene!” jawab Mbah Cempluk sambil masih memelototi Jon Koplo.

Advertisement

Tom Gembus malah ngguyu ngakak. “Mbah, niku rencang kula. Ampun digusah… Plo, renea!” terang Gembus.

Woalah, kancamu ta? Tak kira ki wong edan. Lha wong kathoke suwek-suwek, kaose letheg, gek rambute mawut-mawut. Ealah bocaaah… bocah! Apuranen ya Le, mbahe ora mudheng jare,” kata Mbah Cempluk sambil ngekek juga.

Koplo hanya bisa pringas pringis kisinan sambil kukur-kukur sirah.

Advertisement

“Asem-ik, cah gawul ngene kok dikira wong edan…!” gumamnya.

 

Rizki Yuli Arsanto, Sedahromo Lor RT 003/RW 007 Kartasura, Sukoharjo

 

Advertisement
Kata Kunci : Cerita Lucu Jon Koplo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif