SOLOPOS.COM - Wardoyo Wijaya (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
SEMARANG — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng berencana memanggil Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya untuk dimintai keterangan. Pemanggilan ini terkait dugaan kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan Bupati Sukoharjo, kepada pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Hadi Prabowo-Don Murdono.
”Semua pihak terkait akan dimintai keterangan termasuk Bupati Sukoharjo [Wardoyo Wijaya] akan dipanggil untuk dimintai keterangan,” kata Divisi Pengawasan dan Humas Bawaslu Jateng, Teguh Purnomo, kepada Solopos.com di kantornya Jl Atmodirono, Kota Semarang, Jumat (12/4/2013).
Untuk menyelidiki kampanye hitam itu, lanjut dia, pihaknya telah memerintahkan anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Sukoharjo untuk meminta keterangan pihak-pihak terkait, seperti panitia pelaksana dan pemilik gedung.
”Hari ini [Jumat kemarin], kami meminta Panwaslu Sukoharjo melakukan pemeriksaan panitia pelaksana dan pemilik gedung, dan pegawai negeri sipil (PNS) dinas pendidikan yang hadir,” ungkapnya.
Mengenai dugaan kampanye hitam yang dilakukan Bupati Sukoharjo, Teguh menyatakan telah memiliki bukti rekaman VCD.
Kampanye hitam itu dilakukan Bupati Wardoyo saat menghadiri acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Gedung Graha Sari Warga, Grogol baru-baru ini.
Dalam acara itu, bupati menyudutkan salah satu pasangan cagub-cawagub dengan menyatakan ”Hadi Prabowo (HP) rusak dan Don Murdono bosok”.
Sementara, anggota Tim Pemenangan Don Murdono, Rusmono Rudi Nuryawan mengungkapkan Guruh Soekarnoputra akan menjadi juru kampanye pasangan HP-Don. ”Pak Don sudah berkomunikasi dengan Mas Guruh untuk menjadi juru kampanye. Beliau [Guruh] telah bersedia,” ujar dia.
Selain Guruh, ujar dia, Don yang juga kakak kandung Ketua DPD PDIP Jateng nonaktif Murdoko, juga berencana meminta Sukamawati sebagai juru kampanye.
