Soloraya
Sabtu, 6 April 2013 - 02:45 WIB

KASUS DBD : Kasus Demam Berdarah di Solo Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kota Bengawan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Dalam triwulan pertama 2013, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo telah mencatat 39 kasus DBD, dengan satu korban meninggal dunia. Sementara, pada 2012, hanya terjadi 30 kasus DBD dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Solo, Titik Kadarsih, 2013 merupakan puncak siklus lima tahunan DBD. Pada 2008, terjadi 828 kasus DBD dengan 12 korban meninggal dunia. Oleh karena itu, DKK mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Advertisement

Untuk mencegah wabah DBD yang kian meluas, Rotary Club Solo Kartini bekerjasama dengan DKK Solo melakukan Pencanangan Pemantauan Jentik Global Grant # 26037 di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari. Kadipiro merupakan salah satu dari lima kelurahan dengan angka DBD tertinggi di Solo.

“Kadipiro bahkan menjadi rangking pertama di Solo dalam kasus DBD, mungkin juga karena luas daerah dan penduduknya yang banyak,” ungkap Pimpinan Proyek Global Grant 26037, Indrijani Sutapa, kepada Solopos.com di sela-sela peninjauan lokasi jentik-jentik nyamuk di Kadipiro, Jumat (5/4/2013).

Program tersebut merupakan agenda kedua dari Rotary Club Solo Kartini di Kadipiro. Sebelumnya, organisasi non politik dan nir laba tersebut telah menggalakkan kegiatan serupa pada 2011 hingga 2012. Mereka memberikan sumbangan porselinisasi pada 1403 bak mandi milik warga dan memantau jentik nyamuk selama enam bulan.

Advertisement

“Dari gerakan tahun lalu sebenarnya kasus DBD di wilayah ini sudah menurun, tapi kok ya tetap ada di lima besar, malah peringkat satu di Solo. Oleh karena itu, tahun ini kami tetap menggelar program ini di sini,” imbuh Indri.

Tahun ini, mereka kembali melakukan porselinasi untuk 1114 bak mandi milik warga.  Tahap porselinisasi yang telah selesai akhir bulan lalu akan dilanjutkan dengan pemantauan jentik nyamuk selama satu tahun. Selain itu, Rotary Club Solo Kartini juga akan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M (menguras, mengubur dan menutup) pada April 2013 hingga Maret 2014.

Pemantauan jentik nyamuk dan kebersihan lingkungan akan dilakukan sepekan sekali untuk 2517 rumah yang telah menerima porselinisasi. “Kami memang sengaja menggalakkan aksi pemberantasan DBD tanpa bahan kimia, jadi cukup dengan menjaga kebersihan dan gerakan 3M, itu sudah cukup aman dan efektif,” pungkas Indri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif