Soloraya
Jumat, 5 April 2013 - 18:57 WIB

Tak Terawat, Proyek Taman Cerdas Semanggi Mandek

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi taman cerdas Semanggi (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Kondisi taman cerdas Semanggi (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

SOLO — Proyek pembangunan taman program pengembangan kota hijau (P2KH) di Semanggi RW 007, Pasar Kliwon diketahui mandek sejak dua bulan lalu. Mandeknya proyek pembangunan taman cerdas anak-anak itu menyebabkan kondisi taman tak terawat.

Advertisement

Berdasarkan pantauan, proyek pembangunan yang dimulai Desember itu digenangi air hujan. Sementara sebagian anak-anak yang merupakan warga sekitar tengah asyik bermain ayunan dan sejumlah fasilitas mainan lainnya.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Sugeng Ponosumitro, mengakui mandeknya proyek pembangunan taman terjadi sejak dua bulan lalu.

“Ya sangat disayangkan kalau sampai proyek ini tidak dilanjutkan. Padahal pengerjaannya tinggal sedikit,” jelas Sugeng saat ditemui wartawan, di lokasi, Jumat (5/4/2013).

Advertisement

Sugeng menerangkan adanya genangan air hujan di area taman lantaran pengelola proyek tidak melanjutkan proses pembangunan hingga selesai. Tidak hanya itu, kata dia, banyak mainan anak-anak rusak sebelum taman itu resmi dibuka. Pihaknya mengaku telah mengkomunikasikan perihal berhentinya proyek pembangunan taman agar tidak muspra.

Sugeng mendesak Pemkot bergerak cepat menyelesaikan proyek pembangunan taman dengan konsep ruang terbuka. Dia juga berharap taman itu difungsikan sebagai ruang edukasi bagi anak-anak. “Rencananya, kawasan ini dijadikan jujugan masyarakat Kota Solo. Namun dengan kondisi seperti ini jelas semrawut,” jelas dia.

Di sisi lain, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Solo, Agus Sutrisno mengatakan proyek pembangunan taman di Semanggi didanai pemerintah pusat.

Advertisement

Diketahui, taman P2KH ini mempunyai enam atribut green. Enam atribut itu antara lain, green transportation (jalan dan jogging track ramah anak dan difabel), green open space (pohon dan perdu), ketiga green water (sumur resapan drinking stand RO siap minum), green waste (TPS ban bekas, bantalan rel bekas, dan komposter), green energy (lampu LED dengan tenaga surya) dan green building (pencahayaan, penghawaan alami dibangunan).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif