Soloraya
Jumat, 5 April 2013 - 23:58 WIB

KERACUNAN BOYOLALI : Makanan di Desa Kiringan Positif Kandung Bakteri, Jamur dan Kuman

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Makanan yang disajikan dalam pesta hajatan mantu pasangan Sardi-Parinem di Dukuh Recosari RT 003/RW 011, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Minggu (3/3/2013), positif mengandung bakteri, jamur dan kuman.

Sebelumnya, sebanyak 50 warga Desa Kiringan mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan hajatan. Pihak katering dari Dukuh Ngenden, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo bertanggung jawab menanggung seluruh biaya pengobatan korban.

Advertisement

Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan dari sampel makanan yang dibawa ke laboratorium, sumber  penyebab  keracunan makanan berasal dari jagung, kacang polong, wortel, daging cincang, bola daging dan tahu cetak.

Meskipun positif mengandung mikroorganisme, jamur dan kuman, namun indikasi penyebab keracunan makanan dari unsur kimia tidak ditemukan pada bahan makanan olahan katering tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Yulianto Prabowo, ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (5/4/2013), menjelaskan maraknya kasus keracunan makanan yang menimpa warga Boyolali belakangan ini erat kaitannya dengan persoalan higienitas dan sanitasi.

Advertisement

“Agar tidak ada kejadian lain, pengolahan makanan harus betul-betul diperhatikan. Harus higienis, bahan makanan yang digunakan berkualitas dan bisa memenuhi kaidah sterilisasi. Yang tak kalah penting, pengolahan harus benar agar tidak tercemar bakteri, kimia dan lingkungan sekitar,” terangnya.

Menurut Yulianto, pihaknya akan terus menggalakkan promosi kesehatan kaitannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat agar kesadaran higienis masyarakat bisa terbangun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif