Lifestyle
Rabu, 3 April 2013 - 23:30 WIB

Usia 40 Tahun, Waspadai Gangguan Saraf !

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi otak (antaranews.com)

Ilustrasi otak (antaranews.com)

JAKARTA – Gangguan urat saraf biasanya terjadi akibat bertambahnya usia dan menurunnya fungsi saraf. Tercatat, satu dari empat orang atau 26% orang berusia 40 tahun ke atas mengalami neuropati atau terganggunya saraf tepi.

Advertisement

Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Pusat, sekaligus konsultan neurologis dari Department Neurologi FKUI/RSCM Manfaluthy Hakim mengatakan semakin tua usia fungsi saraf semakin menurun.

Hasil temuan dari pelaksanaan Neuropathy Service Point (NSP) Portable pada 2012 di 15 rumah sakit di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, dari total 7.301 pasien yang memeriksakan kondisi sarafnya, terdapat 2.165 (29,7%) pasien menunjukkan gejala neuropati.

Advertisement

Hasil temuan dari pelaksanaan Neuropathy Service Point (NSP) Portable pada 2012 di 15 rumah sakit di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar, dari total 7.301 pasien yang memeriksakan kondisi sarafnya, terdapat 2.165 (29,7%) pasien menunjukkan gejala neuropati.

“Beberapa gejala di antaranya ketika kaki dan tangan Anda sering terasa seperti terbakar, terasa baal atau kebas, serta kram,” ungkapnya, Rabu (3/4/2013).

Dia menjelaskan pencegahan neuropati bisa dilakukan dengan perbaikan gaya hidup sehat, mengupayakan asupan gizi seimbang dan konsumsi vitamin neurotropik sejak dini, serta mengendalikan faktor risiko sebelum terjadi kerusakan saraf.

Advertisement

Vitamin neurotropik yang terdiri dari vitamin B1, B6, dan B12 berfungsi menjaga dan menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf dan memberikan asupan yang dibutuhkan supaya saraf bisa bekerja dengan baik.

Vitamin ini, menurut Luthy juga terlibat dalam metabolisme energi sel. Sehingga bisa dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit.

Asupan vitamin B12 yang lebih banyak sangat dibutuhkan oleh tubuh karena vitamin B12 yang masuk ketubui hanya diserap kurang dari 2 persen asupannya.

Advertisement

Lebih lanjut Luthy menyampaikan, untuk upaya pencegahan, perbaiki gaya hidup dengan cara upayakan gizi seimbang, olahraga teratur, istirahat cukup untuk regenerasi sel saraf. Apabila diperlukan, konsumsi vitamin neurotropik satu kali sehari sejak dini secara teratur.

“Kendalikan faktor risiko neuropati juga penting dilakukan. Jangan tunggu terjadi kerusakan saraf, karena kerusakan saraf membutuhkan perbaikan bertahun-tahun. Pencegahan dini terhadap neuropati sangat pnting dan jauh lebih baik,” kata dia.

Neuropati juga bisa terjadi pada penderita diabetes, ada riwayat keluarga, hipertensi, merokok, mengkonsumsi alkohol, kekurangan vitamin neurotropik, penderita penyakit pembuluh darah seperti jantung, kanker, terpapar bahan kimia, terinfeksi penyakit, serta pengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan neuropati.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif