SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
“Siapa namamu?!!” bentak Jon Koplo sambil membuka mulutnya lebar-lebar tepat di muka junior putri yang tampak ketakutan.
”Gen…” jawab si junior terbata-bata.
“Gen siapa? Genthong…?! Gendar…?!” Melihat juniornya mengkeret, Koplo semakin bersemangat.
“Gen siapa? Genthong…?! Gendar…?!” Melihat juniornya mengkeret, Koplo semakin bersemangat.
“Gendhuk Nicole, Senior.”
Walhasil, seharian itu Jon Koplo puas membentak-bentak Gendhuk Nicole yang dasarnya memang anak penakut. Saking keterlaluannya sampai-sampai Gendhuk hampir menangis.
Namanya saja bos, rumahnya mewah dan luas. Setelah memasuki rumah si empunya gawe, ibu Jon Koplo menyalami atasannya. “Ini anaknya?” tanya atasan ibunya. “Iya, Bu. Namanya Jon Koplo. Kelas dua di SMA Harapan Indonesia,” jawab ibu Jon Koplo.
”Loh, kok sama. Anak saya juga sekolah di situ. Biar saya panggilkan anak saya supaya mereka bisa kenalan.”
Tak lama kemudian… jreeenggg…! (musik), muncul seorang gadis yang tak asing lagi bagi Jon Koplo! Rasanya seperti disambar petir di siang bolong begitu Koplo melihat siapa anak bos ibunya.
“Sini Ndhuk, Ibu kenalkan. Dia kakak kelas kamu di SMA,” ujar atasan ibunya.
Dengan santainya si gadis menjawab, ”Sudah kenal, Bu. Sampai bau napasnya saja saya masih ingat kok, lha wong kemarin seharian mbentak-mbentak di depan muka saya…”
Kalau bisa menghilang, rasanya Koplo ingin menghilang saat itu juga karena saking malunya. Sementara itu ibu Jon Koplo dan atasannya masih plenggang-plenggong, kebingungan mencerna kata-kata Gendhuk Nicole…
Pythag Kurniati, Telukan RT 003/RW 009 Telukan, Grogol, Sukoharjo
